Lihat ke Halaman Asli

Idris setiawan

Sang Pencinta Keheningan

Bertahankah? Atau Sudahi Saja?

Diperbarui: 18 Februari 2022   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dari artikel saya sebelumnya sedikit menyinggung prihal cinta. Apa itu cinta? Menurut pandangan saya :

"Bicara tentang cinta, perasaan suka, perduli dan sebagainya adalah ungkapan yang selalu mengkait - kait dalam kehidupan ini. Dan tanpa adanya itu? Mana akan kita tau arah dari kehidupan. Yang mungkin, hanya akan berisi oleh kebencian." 

[Sumber]

Tapi, kenyataannya di dalam hubungan yang bisa disebut cinta / mencintai seseorang lawan jenis. Kadang ada fase di mana hubungan itu bisa berubah menjadi kebencian dalam cinta, atau Toksik.

Lalu, apa itu Toksik? Toksik menurut Ahli, hubungan beracun (Toksik) ialah, sesuatu hubungan apapun itu, secara luas yang cenderung tidak saling mendukung. Dan di dalam percintaan, bisa berupa kecemburuan, pemanfaatan, ketergantungan, ketidakjujuran, tidak ada rasa hormat dan sebagainya. 

[Sumber]

Baiklah, itulah garis besar mengenai Toksik. Dan kembali ke judul awal, bila kita sedang dalam berhubungan / mempunyai hubungan dengan seseorang atau lingkungan. Mau itu pacaran, ataupun yang sudah menikah. Pasti kita perna mengalami pengalaman Toksik. 

Karena tidak mungkin dalam berkehidupan sosial kita tidak perna sekalipun mengalami sebuah masalah. Dan saya pribadi juga menyayangkan, apabila dalam berkehidupan sosial kita tidak dihadapkan oleh masalah - masalah. Seperti, tidak ada yang menarik yang bisa kita jadikan cerita dalam album pengalaman. Dan saya rasa, setiap makluk sosial seperti kita, pasti perna mengalami masalah, apalagi yang menyangkut Toksik. 

Baik, lanjut. 

Di dalam berhubungan dan kita mengalami Toksik. Entah itu kecemburuankah? Tidak ada rasa hormat kah? Atau sebagainya. Kita pasti akan dihadapkan oleh 2 pilihan : 

1. Bertahan, atau

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline