Mendengar kata Tengggarong, tentunya banyak hal yang muncul dibenak kita. salah satunya adalah pariwisata yang berkembang pesat disana. Untuk menghibur diri atau keluarga kita bisa mengunjungi berbagai tempat wisata disana seperti Pulau kumala, Museum yang sebelumnya adalah istana dari kerajaan Kutai Kertanegara, Planetarium, atau Miniatur bangunan dari kota terkenal didunia, Waduk panji sukarame, Museum patung kayu dan banyak tempat wisata lainnya yang tentunya akan memanjakan anda atau keluarga anda.
Dari beberapa tempat tersebut, ada satu tempat yang masih alami dan belum tersentuh oleh kunjungan wisatawan yaitu air terjun perjiwa, padahal di era tahun 90 an dan tahun tahun sebelumnya tempat ini adalah salah satu tujuan utama warga Tenggarong terutama pelajar untuk melakukan kemah atau aktifitas kegiatan sejenisnya. Tempat tersebut sangat ramai pada hari jumat sabtu atau terutama minggu di tahun tersebut. Boleh dikata kalau sudah hari sabtu yang muncul di benak adalah jalan jalan ke air terjun tersebut.
Air terjun yang berada di desa perjiwa mempunyai karakteristik air jernih, sangat deras karena terletak ditengah hutan, terdapat bongkahan berbatu sangat keras berukuran sangat besar, dan ada tiga tempat yang bisa dikunjungi bila berada di kawasan air terjun perjiwa, masyarakat setempat biasa menyebut dengan air terjun 1, air terjun 2, dan air terjun 3. Air terjun 1 mempunyai keunggulan memiliki kolam yang dikelilingi batu dan beralaskan pasir yang terhubung ke air terjun ke 2. Air terjun 1 ini biasa digunakan untuk berkemah diatas bukitnya, karena kolam sangat dalam dan memiliki tebing yang tinggi, tebing ini biasa digunakan untuk terjun bebas ke kolam air terjun tersebut. Lain halnya dengan air terjun pertama , air terjun ke 2 berkarakteristik air terjun yang di sekitarnya terdapat bongkahan batu batuan sangat besar. sedangkan air terjun ke 3 berkarakteristik atap air dimana seseorang yang masuk disebalik air tidak terkena air karena bentuk batu air terjun yang menjorok keluar. Air terjun ini favorit anak muda untuk berenang tetapi tidak cocok untuk keluarga yang membawa anak kecil karena tempatnya yang sangat dalam, biasanya bagi keluarga yang membawa anak kecil menggunakan air terjun pertama karena tingkat kedalamannya dari dangkal sampai sangat dalam. Ketiga air terjun tersebut beralaskan pasir.
Kini air terjun tersebut kembali semula setelah kegiatan penambangan mengubah tingkat kejernihan air terjun menjadi keruh dan berlumpur walaupun dilakukan jauh dari air terjun tersebut yang berimbas pada sepinya kunjungan selama beberapa tahun bahkan generasi. Kemasyurannya terkubur dengan tumbuhnya generasi yang tidak mengenalnya lagi. walaupun keindahannya tetap terjaga di tengah tengah hutan yang banyak satwanya. ( Catatan. Penulis pernah membawa anak anak kesana suasana sangat asri,hening, hanya suara air terjun dan satwa tanpa pengunjung sama sekali selain penulis, jauh berbeda dari sebelumnya yang berdesakan atau seringnya berpapasan antara group pengunjung satu dan lainnya. yang muncul dibenak penulis " kau asri, cantik, dan masih mengagumkan, air mu jernih tak berubah seperti dulu tapi kau terlupakan dan keberadaanmu tidak diketahui orang"
Letaknya sangat strategis berseberangan dengan pulau kumala, bersembunyi di balik hutan dekat SMU Unggulan dan Stadion Aji Imbut membuatnya tidak diketahui generasi sekarang, perlu adanya sentuhan pemerintah atau investor untuk mengenalkannya pada generasi yang tidak mengetahui keberadaannya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H