Lihat ke Halaman Asli

Amanat tak Terstruktur

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam semua. Saya menulis ini dengan rasa kegalauan, antara tidur karena nanti ada 'Final' atau menulis di situs ini. Dan saya putuskan menulis. :)

PERHATIAN: INI HANYALAH TULISAN DARI SEORANG AMATIRAN

Oke, cerita dimulai...

"Can you ride faster, please! Ini udah jam 6 lebih. Tadi yang jam 4 udah gak dateng, jadi aku harus dateng yang jam 7", gerutuku ditengah perjalanan. Dan benar saja, jam 7 lebih saya sampai tempat, itu berarti saya terlambat. Setiap minggu pasti terlambat :'(

Masuk control room, saya langsung bertanya diposisi manakah saya ditempatkan kali ini. "Kamera satu saja, belum ada orangnya, langsung naik aja gak pake HT sama Headset dulu ya, pake feeling aja". Belum ada semenit saya di ruangan, langsung keluar menuju arah kamera satu. Entah kenapa saya merasa ringan dalam menjalankan tugas kali ini, biasanya sih mengantuk. Hehehe. Akan tetapi, saya merasa ada yang berbeda dengan spirit saya. Cieeeh...

Saya mendengarkan setiap kata yang keluar dari pembicara dengan tidak baik. Kenapa saya katakan tidak baik, karena saya sambi berkomunikasi dengan kameramen cantik, eh kamerawati ya? Apapun namanya, hehehe...

Ada sebuah statement yang sangat menggelitik, "Orang miskin tidak pernah bisa menjadi kaya, hanya orang kaya yang bisa menjadi kaya". Lho, kok gitu? Ternyata yang dimaksud tadi adalah bahwa ketika seseorang memiliki mentalitas miskin, mentalitas yang selalu melihat keterbatasan, orang seperti ini walaupun diberikan kekayaan yang berkelimpahan  pasti akan kekurangan. Sedangkan orang yang memiliki mentalitas kaya, walaupun mereka tidak mempunyai uang mereka akan menciptakan kekayaan.

For your information, *wait, lihat Glee bentar*

Oke, kita lanjutkan... Heheheh... For your information, Y*hudi menguasai teknologi terkini, 80% perekonomian Amerika dan 60% perekonomian dunia. Great, isn't it? Ya, I just think, it amazing. Ternyata mentalitas mereka sudah terbentuk dari kakek nenek moyang mereka. Semoga bangsa yang terkenal dengan nenek moyang pelaut ini juga bisa memiliki mentalitas seperti itu.

It's not only about money, okey. Kaya disini adalah kaya hati, kaya harta, kaya perasaan dan sebagainya. Percayalah, setan itu mengamini perkataan negatif kita, jadi berkata itu yang positif saja. Remember, your life is in your word. *Cieeeh*

Nah, ngomong ngomong kaya hati nih, tadi juga dikatakan, semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita mendapat. Lho... salah ya? :P

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline