Lihat ke Halaman Asli

Idris Daulat

Asosiasi Media Digital Indonesia

Jadikan Pribadi Bermanfaat

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1376515682718492614

Al-Qur`an hanya akan berpengaruh secara psikologis jika seseorang benar-banar mampu bersahabat akrab dengannya. Baik dengan membaca, menghayati dan mengamalkannya penuh keyakinan, disiplin dan berulang-ulang.

Membaca al-Qur`an dengan memahami maknanya melalui tafsir dan takwil (al-hikmah), akan menghasilkan potensi pencegahan, perlindungan dan penyembuhan banyak penyakit psikologis. Segala penyebab gangguan psikologis dan terganggunya eksistensi kejiwaan akan lenyap dengan menjadikan al-Qur`an sebagai pedoman hidup.

Ketika seseorang mampu menjadikan al-Qur`an sebagai pedoman hidup, berarti ia telah memiliki kepribadian Qur’ani. Kepribadian semacam ini diperoleh ketika seseorang telah berhasil mentransformasikan isi kandungan al-Qur`an ke dalam dirinya, untuk kemudian diinternalisasikan dalam kehidupan nyata. Proses transformasi dan internalisasi tersebut harus tercermin dalam semua dimensi nilai-nilai al-Qur`an. Yaitu dimensi i’tiqâdiyah (keimanan), khuluqiyyah (etika), dan ’amaliyyah (perilaku).

Simbologi al-Qur`an

Sebuah wacana mukjizat al-Qur`an yang kini mulai diteliti oleh beberapa ahli sebagai ilmu baru adalah simbologi al-Qur`an yang mampu memetakan dan membaca karakter manusia. Menurut ilmu ini, karakter setiap orang terwakili oleh salah satu dari 30 juz di dalam al-Qur`an. Artinya, baik masa lalu, kelebihan dan kekurangan, bakat dan minat, problem solving, sifat, dan prediksi kehidupan masa depan seseorang, dapat diketahui dengan menganalisis dan mempelajari juz yang menjadi karakternya. Penentuan juz, didasarkan pada pemaknaan simbol-simbol dalam al-Qur`an yang meliputi huruf, ayat, surah, halaman, angka dan tema.

Kriteria huruf Hijaiyah yang dipergunakan dalam penentuan juz adalah deret 32 huruf, dengan menambahkan empat huruf tâ`, alîf lâm, hamzah, dan lâm alîf dari 29 deret huruf yang lazim dikenal. Setiap huruf memiliki makna simbolik tersendiri. Misalnya huruf-huruf dari âlîf sampai syîn, diasumsikan sebagai simbol tubuh atau fisik. Huruf shâd sampai kâf, diasumsikan memetakan tentang masa depan dalam realitas sehari-hari. Sedangkan huruf lâm sampai alîf lâm menggambarkan masa lalu.

Berbagai metode yang digunakan, antara lain metode identifikasi karakter berdasarkan surah, struktur huruf, huruf cetak tebal di setiap awal juz, tanda ruku’ (’ain juz), dan makna halaman. Misalnya, ketika analisis menggunakan metode identifikasi karakter berdasarkan surah, maka seseorang yang memiliki karakter juz dua (surah al-Baqarah) dengan total 111 ayat, jika dikorelasikan dengan surah ke-111 (al-Lahab/gejolak api), maka orang yang memiliki karakter juz tersebut cenderung menanggapi sesuatu dengan emosi dan sulit mengendalikan emosi.

Makna lainnya, surah al-Baqarah artinya sapi betina. Sapi adalah binatang yang kuat menghadapi perubahan cuaca. Maka orang dengan karakter juz dua, cenderung memiliki ketahanan fisik terhadap cuaca. Ia seorang pekerja keras dan pantang menyerah, namun kadangkala ia bisa kehilangan inisiatif jika emosi sedang menguasai.

Begitulah. Selain efek menenangkan dan menggetarkan jiwa, al-Qur`an juga memiliki efek preventif, kuratif dan terapeutik terhadap berbagai penyakit kejiwaan, spiritual hingga fisik. Wallâhu a’lam bishshawâb.

Bahan Bacaan:

  • H.B. Adz-Dzakiey, Konseling dan Psikoterapi Islam; Penerapan Metode Sufistik, Jogjakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003.
  • I. Mirza dan G Iful, Holistic HSQ; Metode Menemukan Karakter Diri Berdasarkan Simbolisasi al-Qur`an, Bandung: Dzikir Press, 2007.
  • A. Mujib, Kepibadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline