POTRET TOTALITAS KERJA SEORANG GURU PENDIDIKAN KHUSUS
Oleh: IDRIS APANDI
(Penulis Buku Guru Kalbu)
Tulisan ini terinspirasi dari kisah seorang guru Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) di sebuah daerah. Dia mengajar kelas 4 anak tunarungu. Salah satu muridnya adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) penderita autis berat dengan tipe low function.
Bisa dibayangkan bagaimana beratnya tugas yang dipikul oleh guru tersebut. Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah ABK tersebut belum bisa Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) dengan benar.
Oleh karena itu, guru tersebut memberikan program"toilet training" kepada anak tersebut mengingat kemampuan menggunakan toilet adalah kemampuan dasar yang mestinya diajarkan sejak dini.
Dalam tulisannya, guru tersebut menyampaikan program "Toilet Training" meliputi;
1) mempekenalkan tanda-tanda akan melakukan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) dan cara menahan agar tidak langsung BAB dan BAK.
2) mengajarkan anak agar selalu BAB dan BAK di tempat yang tepat, yaitu toilet. Hal ini terlihat sepele, tapi bagi anak autis ini sangat penting karena kalau tidak diajarkan, mereka akan BAB dan BAK di sembarang tempat.
3) memperkenalkan alat-alat dan cara penggunaan dari toilet yang ada di rumah. Apabila toilet jongkok, maka ajarkan anak untuk jongkok yang aman untuk anak dan alat-alat untuk membersihkan kotorannya.