Lihat ke Halaman Asli

IDRIS APANDI

TERVERIFIKASI

Penikmat bacaan dan tulisan

Pentingnya Kemampuan Public Speaking Saat Wawancara

Diperbarui: 21 Februari 2021   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PENTINGNYA KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING SAAT WAWANCARA

Oleh: IDRIS APANDI

Selama beberapa minggu ini saya bertugas sebagai seorang asesor program pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satu tugas saya sebagai asesor adalah mewawancarai para pelamar/kandidat/asesi. 

Dari proses wawancara tersebut, saya ingin membahas berkaitan dengan pentingnya kemampuan public speaking yang perlu dimiliki oleh seorang asesi. 

Mengapa? Karena dia harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari asesor dengan jelas, tidak bertele-tele, sesuai dengan maksud pertanyaannya, dan tidak melebar kemana-mana.

Cara menjawab pertanyaan yang antusias, percaya diri, langsung ke point yang seperti yang ditanyakan oleh asesor akan membuat asesor senang menyimak jawaban dari seorang asesi. 

Sebaliknya, jika jawaban yang diberikan oleh seorang asesi tidak nyambung, melebar ke sana ke mari, atau bahkan malah curhat, cenderung akan membosankan, dan tidak tertutup kemungkinan asesor menginterupsi dan mengganti dengan pertanyaan yang baru.

Raut muka, tatapan mata, dan bahasa tubuh asesi pun perlu diperhatikan pada saat wawancara, karena hal tersebut menjadi bagian dari pertimbangan seorang asesor dalam memutuskan kelayakan seorang asesi untuk lulus. 

Raut muka yang ramah, tatapan mata yang "sejuk" dan langsung menatap ke wajah asesi (walau wawancara dilakukan secara virtual), tutur kata kata yang santun, lancar, dan sistematis dari seorang asesi akan menjadi kesan tersendiri dari seorang asesor. Walau demikian, yang menjadi pertimbangan utama adalah ketepatan dari jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh asesor.

Saat wawancara kerja, tentunya jawaban-jawaban yang diperlukan dari seorang asesi adalah jawaban-jawaban yang bisa mencerminkan bahwa dia dinilai mampu melaksanakan sebuah pekerjaan yang akan diberikan kepadanya. 

Kematangan emosional, gaya dan etika berkomunikasi, dan kelancaran berbicara tentunya juga akan menjadi pertimbangan diterima atau ditolaknya seorang pelamar oleh pihak yang memerlukan lapangan kerja. Bagi asesi yang sebelumnya telah memiliki pengalaman pada bidang yang ditanyakan oleh asesor, hal ini akan lebih mempermudah baginya saat menjawab pertanyaan dari asesor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline