Lihat ke Halaman Asli

IDRIS APANDI

TERVERIFIKASI

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Membangun Jenama Diri Melalui Tulisan

Diperbarui: 3 November 2018   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menulis adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia akademik. Seorang mahasiswa minimal pernah menulis tugas-tugas kuliah atau menulis tugas akhir sebagai syarat lulus kuliah. Dalam perkembangannya ada yang berhenti menulis setelah lulus kuliah, tetapi ada juga yang melanjutkan kegiatannya baik karena kaitannya dengan pekerjaannya atau pun hanya sekedar hobi.

Walau demikian, dunia menulis juga tidak selalu identik dengan ijazah atau gelar kependidikan. Ada penulis yang tidak memiliki ijazah SD sampai dengan perguruan tinggi, tetapi dikenal sebagai penulis atau sastrawan hebat, seperti halnya Ajip Rosidi. Beliau menjadi teladan dalam dunia menulis sastra. Kualitas karya-karyanya bukan hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa menulis bukan hal yang mudah. Bahkan selevel mahasiswa atau sarjana bahasa pun belum tentu terampil menulis. Disamping masalah kemampuan, disitu juga ada ada minat dan bakat. Walau demikian, hal yang paling utama menurut saya adalah adanya keinginan dan kemauan untuk menulis. Masalah keterampilan teknis menulis akan mengikuti seiring dengan seringnya latihan menulis.

Dari sekian banyak alasan, salah satu alasan orang belum mau menulis adalah karena kurang percaya diri, takut tulisannya kurang berkualitas karena kurang menguasai teori atau langkah-langkah menulis, dan biasanya takut dibully oleh pembaca. 

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, saya menerapkan prinsip "menulislah dengan merdeka". Biarlah ide dan imajinasi liar bergerak dan tercurahkan melalui tulisan. Bagi saya tulisan yang baik itu adalah tulisan yang selesai. Berpikir terlalu kompleks dan ferfeksionis kadang membuat orang tidak menyelesaikan tulisannya.

Beragam tujuan orang menulis seperti sebagai sarana menyebarkan ide, gagasan, informasi, cara berkomunikasi, curhat, dakwah, alat perjuangan untuk perubahan, menyampaikan aspirasi, aktualiasi diri, eksistensi diri, dokumentasi, dan juga promosi. Apapun niatnya, sah-sah saja sepanjang hal yang dituliskannya baik dan bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi para pembaca.

Ada sebuah ungkapan "tulisan menggambarkan kompetensi dan pengalaman." Orang yang telah menghasilkan banyak karya tulis akan memiliki tempat khusus di hati para pembaca. Selain dikenal memiliki wawasan yang luas, juga namanya akan populer, akan banyak diundang untuk mengisi seminar atau pelatihan di berbagai tempat. Bahkan tulisannya ada yang diangkat menjadi sinetron atau film layar lebar. Hal tersebut tentunya akan menjadi berkah tersendiri bagi dirinya. Nama sang penulis akan semakin dikenal oleh publik.

Saya sendiri sejak tahun 2006 mulai merambah ke dunia menulis. Mulai dari menulis surat pembaca, hingga menulis artikel dan buku. Saat ini, menulis sudah bagian dari pekerjaan dan kehidupan saya. Seiring proses, saya telah menemukan karakter tulisan saya. 

Beberapa orang yang telah membaca tulisan saya mengatakan bahwa saya tulisan saya "renyah", ringan, dan mudah dipahami. Bagi saya, kesan-kesan positif tersebut tentunya adalah sebuah kebahagiaan dan kebanggaan jika tulisan-tulisan bisa diterima, bisa dipahami, dan bermanfaat bagi pembaca, karena eksistensi seorang penulis tidak lepas dari para pembaca karya-karyanya.

Pembaca tulisan-tulisan saya ada yang memanggil saya dengan panggilan "profesor", "bapak literasi", "mesin penulis", dan sebagainya. Hal itu saya lihat sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap karya-karya tulis yang saya hasilkan. Sah-sah saja. Dan saya menghormatinya.

Walau demikian, Saya merasa belum seperti para penulis hebat dan sudah terkenal. Kualitas tulisan saya masih harus ditingkatkan. Saya masih harus banyak belajar agar tulisan-tulisan saya semakin baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline