IDRIS APANDI
Di kalangan guru-guru di wilayah Kota Cirebon, nama Dewi Pujiati sudah cukup dikenal. Guru SDN Kalijaga Permai Kota Cirebon ini cukup aktif dalam berbagai kegiatan baik di level provinsi, kabupaten/Kota, maupun Kelompok Kerja Guru (KKG). Saya sendiri mengenal sosok tersebut sekitar tiga tahun yang ketika ada pelatihan Kurikulum 2013 di kantor Saya.
Selain melaksanakan tugasnya sebagai guru, Bu Dewi mempelopori kegiatan literasi di sekolahnya. Kegiatan tersebut tidak lepas dari pengalamannya pada saat mengikuti kursus singkat ke South Australia tahun 2013 dengan didanai oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Ilmu dan pengalaman yang diprolehnya di South Australia coba dilaksanakanya di sekolah tempatnya bertugas.
Jauh-jauh hari sebelum booming gerakan literasi seperti saat ini, Beliau sudah melakukan berbagai upaya untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswanya seperti siswa membaca buku setelah setelah jam olah raga, ditambah dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang saat ini digelorakan pemerintah, dirinya semakin bersemangat untuk membangun budaya literasi di sekolah tempatnya bertugas.
Kegiatan yang dilakukan antara lain “Tantangan Membaca Buku” (reading challenge)12 s.d. 24 buah per tahun setiap siswa, reviewbuku, dan diskusi buku. Pada langkah awal, tentu saja upaya tersebut tidak berjalan mulus, tetapi berkat keuletannya, Bu Dewi dengan dukungan dari pengawas, Kepala Sekolah, dan rekan-rekan guru, cukup berhasil melaksanakan program tersebut.
Anak-anak yang dibimbingnya tampak antusias mengikuti tantangan membaca yang diberikan oleh Bu Dewi Pujiati. Perlahan tapi pasti, membaca telah menjadi kebutuhan, kebiasaan, dan gaya hidup para siswanya. Di sela-sela kesibukannya mengajar, Beliau selalu mengupload foto-foto kegiatan literasi di sekolahnya.
Setelah membiasakan membaca buku, Bu Dewi Pujiati membiasakan anak-anak didiknya membuat review buku.Anak yang yang ditunjuk melaporkannya secara lisan kepada teman-temannya, atau pada saat upacara bendera. Sebagai bentuk penghargaan kepada anak-anak didiknya yang berhasil mencapai tantangan membaca, pihak sekolah memberikan penghargaan kepada mereka berupa medali.
Selain menumbuhkan “virus” membaca di sekolahnya, Dewi Pujiati juga mengharapkan agar virus tersebut dapat tumbuh dan bersemi di kota Cirebon. Oleh karena itu, bersama dengan beberapa rekan alumni Short Courseyang berasal dari kota Cirebon menginisiasi lahirnya Komunitas Gelem Maca (Gerakan Literasi Masyarakat Cirebon Kota) yang diluncurkan oleh Walikota Cirebon bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2016.
Kegiatannya dalam bidang literasi telah membawanya menghadiri forum-forum yang berkatan dengan literasi baik yang diselenggarakan oleh Kemdikbud maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan yang paling akhir diikutinya adalah Training of Trainer (ToT) Budaya Literasi yang diselenggarakan pada bulan Mei 2016. Melalui kegiatan tersebut, tentunya kita berharap ada strategi-strategi baru yang bisa dilakukan untuk membangun budaya literasi di sekolah.
Berbagai kegiatan seminar, sosialisasi, festival literasi yang diikutinya membuatnya semakin jatuh cinta terhadap dunia literasi dan ingin semakin membumikannya baik di sekolahnya sendiri, di kota Cirebon, dan Jawa Barat pada umumnya. Dewi Pujiati ingin menjadi pelaku perubahan, ingin menjadi bagian dari sosok pembangun budaya baca, bukan hanya sebagai penonton, apalagi komentator.
Langkah yang dilakukan oleh Dewi Pujiati dan kawan-kawannya melalui Komunitas Gelem Maca telah mendapatkan dukungan dari pemerintah kota Cirebon, kini tinggal melakukan berbagai aksi untuk semakin mengokohkan peran komunitas tersebut sehingga dapat mewarnai pembangunan minat dan budaya baca di kota Cirebon.