Lihat ke Halaman Asli

Idris

Hidup disayang mati dikenang

Selamat Jalan Bunga Pertiwi, Sutopo Purwo Nugroho

Diperbarui: 7 Juli 2019   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutopo Purwo Nugroho. detiknews.com

Tepat pukul 02.00 waktu Guangzhou/pukul 01.00 WIB. Hari ini, 07 July 2019. Indonesia berduka dengan meninggalnya seorang tokoh negarawan Sutopo Purwo Nugroho yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kabar duka ini, dideklamasi oleh seorang istri tercintannya Retno, saat menemani Sutopo sepanjang menjalani perawatan kanker di Guangzhou, China.

"Betul mas, sudah enggak ada. Mohon dimaafkan ya". Ujar Retno seraya tersedu-sedu.

Secara medis penyebab meninggalnya Sutupo karena penyakit kanker yang selama ini telah dideritanya. Meski perawatan demi perawatan telah ia lalui di beberapa rumah sakit ternama. Namun hal itu tak membuatnya survive untuk tetap mendedikasikan diri pada bangsa dan negara.

Kepulangan sang pelopor populer Indonesia ini, tentu merupakan duka yang paling mendalam bagi bangsa ini. Sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang mengucapkan belasungkawa, baik dari dunia maya mau pun dunia nyata.

Dalam hal ini, tak ada kata yang paling berkesan untuknya, melainkan lantunan do'a dalam suratan "Innalillahiwainnailaihirojiun Sutopo Purwo Nugroho. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT". Amin

Semasa hidupnya, Sutopo dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin, serta giat dalam menyampaikan informasi terkait kebencanaan alam kepada masyarakat. 

Sejak dari kecil, Sutopo memang sudah terkenal dengan berbagai prestasinya, dari meraih peringkat kejuaraan sekolah, hingga lulusan cumlaude di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Tak heran, jika sosok Sutupo ini dipercaya oleh pemerintah menjadi bagian dari pelopor pembangunan bangsa dan negara, hingga akhir hembusan nafas terakhirnya.

Sosok Sutopo akan terus menjadi teladan bagi anak bangsa, hingga sampai terbitnya matahari dari sebelah barat (Kiamat). Ke depan negeri ini akan terus melahirkan Sutopo-Sutopo berikutnya.

Ucapan terkahir kami untuk Sutopo dan keluarganya, selamat jalan Sutopo dan semoga Allah melimpahkan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline