Lihat ke Halaman Asli

Rial Roja

Digital Marketing/Content Writer

Mengintegrasikan Kripto dengan Sistem Perbankan: Apakah ini Mungkin di Indonesia?

Diperbarui: 9 Desember 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mata Uang Kripto (Sumber: Freepik/jcomb)

Baru-baru ini, industri keuangan telah mengalami evolusi besar dengan munculnya mata uang kripto. Awalnya dianggap sebagai konsep eksperimental, kripto kini telah menjadi instrumen keuangan yang signifikan. Pada saat yang sama, sistem perbankan tradisional tetap penting bagi perekonomian global. Hal ini membuat kita bertanya-tanya: mungkinkah cryptocurrency dimasukkan ke dalam sistem perbankan Indonesia?

Transformasi Keuangan Digital di Indonesia

Adopsi teknologi digital di Indonesia mengalami percepatan yang signifikan, terutama di sektor keuangan. Pembayaran e-wallet, fintech, dan QR Code kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pemerintah dengan dukungan Bank Indonesia mendorong digitalisasi perekonomian yang tercermin dalam peluncuran cetak biru sistem pembayaran digital (QRIS).

Lanskap mata uang kripto agak rumit. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sudah memberikan lampu hijau untuk memperdagangkan aset kripto, namun penggunaannya sebagai metode pembayaran masih dilarang. Situasi ini mencerminkan ambivalensi tertentu: meskipun kripto diakui sebagai komoditas, namun belum selaras dengan sistem moneter nasional.

Potensi Integrasi Kripto dengan Perbankan

Menggabungkan mata uang kripto dengan sistem perbankan menawarkan banyak manfaat. Salah satu keunggulan utamanya adalah teknologi blockchain di balik mata uang kripto dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam transaksi perbankan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, bank dapat mempercepat proses penyelesaian transaksi internasional yang biasanya memakan banyak waktu dan biaya.

Selain itu, integrasi ini dapat membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi inklusi keuangan. Cryptocurrency menyediakan akses ke layanan keuangan tanpa memerlukan rekening bank tradisional. Di Indonesia yang masih banyak masyarakatnya yang belum memiliki layanan perbankan, solusi kripto bisa menjadi jawaban yang efektif.

Di sisi lain, manfaat-manfaat ini tidak mungkin terwujud tanpa mengatasi beberapa tantangan, termasuk kerangka peraturan dan inisiatif pendidikan. Permasalahan utamanya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai cryptocurrency. Tanpa pengetahuan yang tepat, kemungkinan terjadinya penipuan atau kehilangan aset digital cukup besar.

Tantangan Regulasi dan Infrastruktur

Dalam hal regulasi, mata uang kripto menghadirkan serangkaian tantangan unik. Sifat desentralisasi mereka bertentangan langsung dengan sistem perbankan terpusat. Pada saat yang sama, penerapan peraturan yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan penerimaan teknologi tersebut secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline