Saat kita menghadapi tantangan gizi nasional, ikan kaleng harus diakui sebagai alternatif yang praktis, ekonomis, dan bergizi tinggi.
Meskipun umumnya dianggap lebih rendah nutrisinya dibandingkan ikan segar, ikan kaleng menawarkan beragam keunggulan yang menjadikannya pilihan menarik untuk memasok protein dan zat gizi mikro kepada masyarakat umum.
Potensi Gizi dalam Ikan Kaleng
Ikan kaleng, seperti sarden dan tuna, merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Misalnya saja ikan sarden kalengan yang kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan jantung dan otak, serta menyediakan protein berkualitas yang dibutuhkan tubuh kita.
Ditambah lagi, ikan kaleng juga kaya akan vitamin D, B12, dan kalsium, apalagi jika ikan tersebut memiliki tulang yang bisa dimakan.
Selain manfaat proteinnya, ikan kaleng seringkali memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah dibandingkan beberapa jenis ikan segar, seperti ikan todak atau hiu, yang memiliki kadar merkuri lebih tinggi.
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Oleh karena itu, ikan kalengan merupakan pilihan makanan sehari-hari yang lebih aman, terjangkau, dan mudah didapat.
Di Indonesia, harga ikan kaleng umumnya lebih murah dan terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Jangkauan distribusi ikan kaleng sangat luas, mulai dari perkotaan hingga pelosok.
Hal ini terutama berlaku di daerah yang jauh dari pantai atau memiliki pilihan transportasi yang terbatas, dimana mendapatkan ikan segar bisa menjadi sebuah tantangan.