Lihat ke Halaman Asli

Rial Roja Saputra

Digital Marketer/Content Writer

Bayangan di Balik Cermin

Diperbarui: 15 November 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi wanita berdiri didepan cermin. (Sumber illustrasi: www.freepik.com)

Malam itu, Nadya baru saja menetap di apartemen barunya. Unit kecil yang cantik ini berlokasi di lantai paling atas sebuah bangunan bersejarah yang telah berdiri selama hampir seratus tahun. Lokasinya yang strategis dan harga sewanya yang murah tentu menjadi daya tarik tersendiri. Namun, selain kecintaannya pada apartemen, ada sesuatu yang membuatnya sedikit gelisah.

Sebuah cermin besar berbingkai emas menghiasi dinding kamar Nadya. Kelihatannya cukup tua dan berdebu saat pertama kali melihatnya. Namun, saat pemilik apartemen menawarkan untuk memindahkannya, Nadya merasakan dorongan tak terduga untuk mempertahankannya. Ada sesuatu yang misterius dan memikat pada cermin yang membuatnya terpesona.

Minggu ini dimulai tanpa masalah. Nadya mulai terbiasa dengan apartemen itu, meski cermin terkadang memperlihatkan bayangannya dengan cara yang aneh. Terkadang, saat bercermin, dia merasakan ada sesuatu yang bergerak di belakangnya bayangan yang menghilang dalam sekejap. Dia pikir itu hanya cahaya atau kelelahannya yang mempermainkannya.

Namun, malam itu berbeda dari malam lainnya.

Baru saja pulang dari kerja lembur seharian, Nadya merasa sangat lelah. Matanya begitu berat sehingga dia hampir tidak bisa membukanya. Dia menjatuhkan diri di tempat tidurnya, bersiap untuk tidur. Namun, matanya beralih ke cermin besar di dinding. Ketika dia melihat dirinya sendiri, dia melihat matanya yang lelah, sedikit merah dan rambutnya yang berantakan, tapi anehnya, bayangannya tampak... berbeda.

Bayangan yang balas menatapnya tampak lebih kabur, dengan mata yang tampak lebih dalam dari biasanya. Nadya mengerjap cepat, berusaha menghilangkan sensasi aneh itu. Mungkin hanya cahaya yang menerpanya, pikirnya. Namun, saat dia menoleh, dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Bayangan itu... tidak bergerak sama sekali.

Dengan jantung berdebar-debar, Nadya kembali mendekat ke cermin, kali ini lebih dekat lagi. Bayangannya tampak membeku, balas menatapnya dengan tatapan dingin yang menusuk. Dia mencoba melambaikan tangannya, berharap bayangannya akan mengikuti seperti biasa, tapi kali ini bayangannya tetap diam.

Nadya merasa merinding. Keringat dingin mengucur di tulang punggungnya. Dia berjuang untuk menemukan penjelasan logis, tetapi pikirannya tidak dapat memahami kenyataan dari situasinya. Bayangan gambar itu sendiri tetap tidak bergerak, matanya tampak lebih gelap, seolah-olah menyerap cahaya di sekitarnya. Lalu, perlahan, bayangan itu mulai tersenyum.

Nadya ketakutan saat melihat senyuman itu. Itu adalah kejadian paling aneh dan menakutkan yang pernah dia temui. Mulut pantulan itu tampak membentang lebih lebar daripada yang bisa dilakukan manusia, giginya yang putih dan tajam menonjol di balik kulit pucatnya.

Tubuhnya gemetar ketakutan, dia ingin lari, tapi merasa benar-benar membeku. Seolah-olah bayangan di balik cermin telah menguasai dirinya. Lalu, dengan suara hampir seperti bisikan, Nadya terkejut. Walaupun menurutnya suara itu hanya ada di pikirannya, namun rasanya terlalu nyata untuk diabaikan. Itu adalah suara yang dingin, diselimuti misteri dan ancaman. Nadya melawan rasa takutnya dan berhasil bertanya, suaranya bergetar, "Siapa... siapa kamu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline