Lihat ke Halaman Asli

Rial Roja

Digital Marketer/Content Writer

Surat dari Penghuni Sebelumnya

Diperbarui: 14 November 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: Berdiri sendiri didepan rumah tua. (sumber gambar: www.Pixabay.com)

Malam itu, hujan turun deras saat Clara menetap di apartemen barunya yang ramah anggaran. Terletak di pinggir kota, merupakan tempat yang tenang jauh dari hiruk pikuk, namun menawarkan ruang hidup yang nyaman. Mengingat harga yang selangit di pusat kota, pilihannya terbatas. Dia merasa apartemen antik ini bisa menjadi fondasi sempurna untuk babak barunya setelah perceraiannya.

Saat masuk, Clara langsung merasakan getaran aneh. Suhunya sejuk, meski pemanas menyala. "Mungkin karena umur bangunannya," bisiknya mencoba menenangkan diri. Dia meletakkan tasnya di atas meja dan mulai berkeliling ruangan, mengamati setiap detail. Apartemennya cukup sederhana, dengan ruang tamu yang nyaman, dapur sudut, satu kamar tidur, dan kamar mandi. Ada juga lemari kayu tua berdebu di pojok yang sepertinya sudah lama terlupakan.

Saat sedang membersihkan lemari, Clara dikejutkan oleh sebuah amplop kuning yang jatuh dari rak paling atas. Bentuknya besar, dengan tulisan agak pudar di bagian depan bertuliskan: Untuk Penyewa Berikutnya. Merasa penasaran, Clara duduk di sofa, membuka amplop dan mulai membaca surat di dalamnya.

"Kepada siapapun yang menemukan surat ini"

Saya menulis untuk mengingatkan Anda. Mohon jangan abaikan suara-suara yang mungkin terdengar di telinga Anda di malam hari, terutama dari dapur atau kamar mandi. Apartemen ini menyembunyikan rahasia yang mungkin ingin Anda hindari. Jangan menyelidiki apa yang terjadi di sini, seperti yang pernah saya lakukan. Saya tidak yakin saya bisa menemukan jalan keluar dari situasi ini.

Saya tinggal di apartemen ini selama beberapa bulan sebelum semuanya berubah. Pada awalnya, seperti Anda, saya tidak percaya pada cerita horor. Saya pikir itu hanya kebetulan atau khayalan belaka. Namun, ketika saya terus tinggal di sini, saya mulai mendengar bisikan-bisikan aneh. Mereka memanggil saya, ingin bertunangan, dan terkadang... mereka menangis.

Jika Anda masih membaca ini, saya harap Anda lebih pintar dari saya dan pergi sebelum terlambat.

Hormat kami,

Penghuni Sebelumnya

Clara mendapati dirinya terdiam sesaat setelah membaca surat itu. "Ini pasti hanya lelucon," pikirnya dalam hati. Tetap saja, apartemen itu terasa semakin dingin, dan perasaan tidak nyaman yang tak dapat dijelaskan mulai menyelimuti dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline