Lihat ke Halaman Asli

Diam Tanpa Kata

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rinai hujan membelai dedaunan hingga lesung
Sesaat aku hanya termenung, lihat air yang berlinang menggaris kaca
Aku sapa makhluk yang mirip denganku
Namun, ia hanya diam tanpa kata
Sepertinya ia senasib denganku
Yang tak tahu kemana ia harus mencari makna

Rinai hujan mengisi palung
Tak sesegar buah yang manis dicumbu embun..
Aku tak bisa diam, yang hati kian merantau tak pernah berlabuh
Menetap di dermaga tempat kekasih menjemput pulang
Gelisah menjadi kalung yang melingkar pada ketidakpastian
Aku diam bersama batu, rela ditimpa hujan
“Biarkan aku duduk mengurai gelisah menjadi makna”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline