Lihat ke Halaman Asli

Mh Firdaus

Penulis

Festival Kampung Akuarium, Inklusif dan Ramah Lingkungan

Diperbarui: 22 November 2019   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan Ulang tangga bermuatan lingkungan menarik anak-anak (dokpri)

Panas angin laut Minggu, 20 Oktober 2019, menyengat Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Ini karena lokasinya di batas bagian utara Laut Pulau Jawa, bagian timur Pelabuhan Sunda Kelapa, bagian selatan Pasar Hexagon dan bagian barat kali dan kampung luar batang.

Jam masih menunjukan pukul 09.00 pagi. Anak-anak Kampung Akuarium dan warga sekitar berduyun-duyun ke lahan kosong dikelilingi rumah-rumah bedeng, di RT 1 dan RT 12, RW 004, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kegembiraan terpancar dari raut wajah anak-anak dan orang tua. Apa pasalnya ?

Dari kejauhan terlihat gerai-gerai menyediakan aneka lomba anak-anak. Melukis dengan bahan tak terpakai (daun atau sampah organic lain), mewarnai, melempar bola, menembak, ular tangga bermateri lingkungan hidup, dsb. Di pojok lain, tersedia counter penukaran hadiah dari lomba. Dengan riang anak-anak mendaftar lomba.

Sedianya lomba dimulai pukul 11.00 siang. Di sudut lain, para perempuan menjajakan aneka makanan kampung nusantara dengan wadah daun pengganti plastik. Pengunjung yang membeli harus menukar uang dengan kupon di pintu masuk. Tak terasa, warga sekitar makin menyemut hadir ke lokasi.

Itulah festival Kampung Akuarium. "Idenya sebenarnya pengin mengkampanyekan hidup ramah lingkungan di tengah masyarakat. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke laut", begitu ungkap Ellen Septiana, penggagas kegiatan kepada penulis. Ia bersama dua teman bernaung di Kanopea, sudah melakukan pendidikan sadar lingkungan melalui pendidikan alternative bagi anak-anak Kampung Akuarium semenjak setahunan lalu. Mendidik anak-anak kampung yang disengketakan oleh Pemda DKI dan DPRD, tidak mudah bagi Ellen. Seperti diketahui, Ahok (gubernur sebelumnya) menggusur kampung tersebut. Kini, Gubernur Anis berniat menata kawasaran tersebut, namun DPRD menentang.

Makanan nusantara menghiasi pameran kuliner (dokpri)

Dari pendampingan melalui pendidikan anak itulah kondisi ekonomi orang tua diketahui Ellen di Kanope. Sebagai warga penggusuran, kehidupan ekonomi menjadi kebutuhan penting penduduk. Dari sini, pengembangan kewirausahaan bagi perempuan menjadi pintu masuk. Awal bulan Oktober, ia mengembangkan modul kewirausahaan dan dilanjutkan dengan pelatihan pengembangan usaha. Artinya, pengembangan ekonomi beriringan dengan pembelajaran anak-anak secara informal .

Berbulan-bulan bergaul dengan warga Kampung Akuarium, Ellen mengaggas kegiatan yang menggabungkan banyak unsur dengan pesan kuat. Tercetuslah festival kampung akuarium. Awalnya, festival berkonsep sederhana. Anak-anak dapat bermain, dan orang tua -- terutama kaum ibu -- berpameran produk yang ramah lingkungan. Seiring waktu, berbagai pihak mendukung event, seperti; Creative Hub Academy Hivos, Nesta, British Council, Dice, dan Event Jakarta. Relawan tergabung di IndoRelawan juga mendukung sebagai event organizing berbagai lomba anak-anak.

Jam menunjukan 11.00 siang. Walikota Jakarta Utara yang menggantikan Gubernur DKI hadir di tengah festival. Anak-anak PAUD kampung setempat menyanyikan Indonesia Raya membuka acara. Sigit Wijatmoko, walikota Jakarta Utara mengapresiasi kegiatan dalam sambutan. Yang menarik, berdiri di panggung -- disamping pemberi sambutan -- relawan interpreter bahasa isyarat, menterjemahkan sambutan kepada kaum dissabilitas.

Kehadiran interpreter bahasa insyarat mendorong semua terlibat dalam event (dokpri)

Setelah pembukaan, perlomba anak dan bazar produk makanan dimulai. Orang tua dan anak-anak ramai mengerubungi stand lomba. Semua bergembira dengan permainan dan pameran makanan ramah lingkungan. Para relawan sumringah mendampingi dan mengarahkan anak-anak. Di sudut lain, perempuan produsen makanan daerah ramai menjajakan aneka makan dan minuman segar. Angin laut Penjaringan makin terik siang itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline