Lihat ke Halaman Asli

Lean Startup: Bagaimana Membuat Produk yang Diinginkan Pelanggan

Diperbarui: 1 Oktober 2017   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


Kesuksesan Startup dapat didesain dengan mengikuti prosesnya, yang berarti hal tersebut bisa dipelajari.– Eric Ries

Dalam mengembangkan suatu produk baru atau bisnis yang baru, memenuhi ekspektasi dan keinginan pelanggan adalah prinsip yang utama. Tanpa adanya pelanggan yang menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis anda maka bisnis tersebut tidak akan bisa bertahan. 

Pengembangan produk baru atau bisnis baru yang tidak melalui prosescustomer development mempunyai risiko dimana produk yang telah dibuat tersebut rupanya tidak direspon positif oleh Pelanggan atau lebih buruk lagi Pelanggan tidak memandang masalah yang ingin diselesaikan oleh produk tersebut bukan sebagai suatu masalah.

Dalam buku “Lean Startup:How Today’s Entrepreneurs Use Continuous Innovation to Create Radically Successful Businesses” Eric Riess menjelaskan bahwa pendekatan “Just Do It” dalam pengembangan suatu produk atau bisnis bukanlah satu-satunya pilihan. 

Terdapat pilihan lain untuk menggunakan pendekatan yang lebih sistematis guna mencapai product/market fit (berada dalam pasar/segmen yang bagus dan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar). Pilihan lain tersebut adalah Lean Startup.

APA MAKSUDNYA LEAN STARTUP?

Untuk banyak entrepreneur pertanyaan tersebut pasti muncul. Lean Startup pada intinya adalah sebuah metodologi dalam membangun suatu Metodologi Lean Startup menawarkan pendekatan yang sistematis dan ilmiah dalam menciptakan dan mengatur startup untuk mencapai terwujudnya produk yang diinginkan oleh pelanggan dengan lebih cepat. 

Lean startup mengajarkan prinsip-prinsip utama yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut, prinsip-prinsip utama dari Lean Startup adalah sebagai berikut:

1. VALIDATED LEARNING

Dalam buku Lean Startup “Validated Learning” didefinisikan sebagai “suatu proses dari demonstrasi secara empirik bahwa suatu tim telah menemukan kenyataan berharga mengenai suatu prospek bisnis masa sekarang dan masa depan.”

Dalam bahasa yang lebih mudah mengerti Validated Learning dapat didefinisikan sebagai proses mencari tahu fakta yang relevan terkait dengan prospek bisnis startup

Lalu bagaimana cara mencari tahu fakta yang relevan terkait dengan prospek bisnis dari startup tersebut? disinilah diperlukannya suatu hipotesis atau asumsi inti terkait dengan prospek bisnis startup.

Hipotesis atau asumsi inti tersebut kemudian diuji dengan eksperimen lapangan untuk memperoleh tanggapan dari calon pelanggan apakah hipotesis tersebut benar atau tidak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline