Lihat ke Halaman Asli

Suporter Malaysia: Evan Dimas Lebih Cocok di Malaysia

Diperbarui: 7 Januari 2016   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesepakbola mana yang gak mau main di Liga Eropa, konon lagi di salah satu klub penghuni kompetisi tertinggi di salah satu negara kuat sepakbola benua biru. Jangankan yang jago main bola, yang skill-nya biasa-biasa saja seperti Syamsir Alam pun pasti ngebet pengen main di sana.

Sebut saja Espanyol, salah satu klub sepakbola di La Liga Spanyol. Kabarnya, klub yang bermarkas di Barcelona ini menawarkan paket ke Evan Dimas, salah satu bintang di jagad sepakbola Indonesia untuk trial (latihan) bersama di markas Espanyol. Awalnya, Evan Dimas memang masih ragu dan lebih memilih bermain tarkam di Aceh. Tapi selang beberapa hari, akhirnya Evan Dimas menerima tawaran untuk trial di Espanyol tersebut, sepertinya setelah CEO Nine Sport Arief Wicaksono, terkesan mengancam akan menggugat beliau jika batal ke Spanyol.

Cukup beralasan jika Evan Dimas ragu. Sebab, kesempatan ini memang tidak murni, malah terkesan hanya masalah bisnis semata, tidak ada jaminan bahwa Evan Dimas akan dikontrak oleh klub yang baru saja kalah di derby catalan tersebut. Jangankan hanya trial, mendapat kontrak dari klub tersebut pun tidak menjamin kelangsungan karir bagi pesepakbola Indonesia seperti yang dialami Arthur Irawan juga di Espanyol beberapa tahun lalu. Di kontrak 3 tahun, kalau tidak salah Arthur Irawan sempat bermain 22 kali dan mencetak 2 gol di tim B Espanyol, sebelum akhirnya di jual ke Malaga B dan kemudian di lepas Malaga entah kemana.

Mendapat kontrak dan tampil bagus saja tidak menjamin Arthur Irawan lama di Espanyol, konon lagi baru sekedar latihan (trial) seperti yang akan dijalani Evan Dimas, bisa-bisa juatru menjadi sapi perah. Lalu dimanakah Arthur Irawan, pesepakbola Indonesia yang sempat heboh setelah dikontrak 3 tahun oleh klub La Liga Espanyol? Usut punya usut, pesepakbola kelahiran 3 Maret 1993 ini sekarang bermain di klub antah berantah Belgia Waasland-Beveren. 

Selain daripada itu, tanpa maksud melecehkan, posisi bermain Evan Dimas juga tidak cocok untuk pesepakbola asia yang mengadu keberuntungan di daratan eropa. Sebagaimana yang sudah diketahui, Evan Dimas beroperasi sebagai pengatur serangan. Nah, akan jadi aneh jika sebuah klub papan tengah eropa memakai orang Asia umumnya dan Indonesia khususnya sebagai nyawa dalam tim. Jikapun ada, pemain tersebut pastinya sudah menjadi rebutan banyak klub-kpub di eropa. Selain itu, bkankah akan banyak pesaing dari berbagai negara yang jauh lebih mentereng di posisi itu. Kalah bersaing dan selalu dibangku cadangkan, adalah kabar buruk bagi karir Evan Dimas.

Boleh jadi kabar akan berangkatnya Evan Dimas ke Spanyol dianggap membanggakan bagi Indonesia. Sebab, mendapat tawaran "trial" dari klub luar negeri apalagi dari Eropa, langka bagi pesepakbola Indonesia. Tapi, "maaf" bukan bemaksud merendahkan lagi, tawaran tersebut datang bukan karena Evan dianggap layak bermain di Espanyol, tapi karena alasan bisnis.

Menanggapi diundangnya Evan Dimas untuk trial di Espanyol, salah seorang suporter Malayasia sempat berkelakar jika Evan Dimas cocoknya memang bermain di Liga Malaysia. Cukup beralasan memang, bermain di Liga Malaysia selain akan mendapat bayaran besar, Evan Dimas juga punya kesempatan yang lebih banyak untuk bermain di tim inti. Selain itu, Evan Dimas juga akan mendapat perlakuan yang baik seperti yang diterima Andik Vermansyah di Selangor FA ketimbang berharap bermain di Eropa yang belum jelas tersebut.

Keputusan sudah dibuat dan Evan Dimas dipastikan berangkat ke Spanyol beberapa hari kedepan. Bagus, tapi Evan Dimas juga tidak perlu memaksakan diri, masih banyak klub luar negeri lain yang tentunya menunggu kesempatan negoisasi. Adam Alis saja bisa bergabung di klub Bahrain, apalagi Evan Dimas. Tidak harus muluk-muluk, Kompetisi yang harusnya menjadi target nomor satu Evan Dimas adalah Liga Thailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline