Lihat ke Halaman Asli

Bulu Tangkis dan Sepakbola Indonesia

Diperbarui: 10 Oktober 2015   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulu Tangkis sejatinya adalah Olahraga nomor satu di Indonesia. Lewat cabang ini, dari dulu hingga sekarang, lagu kebangsaan Indonesia Raya kerap di kumandangkan di pentas internasional.

Dari sisi Kesejarahteraan, penghasilan sebagian Pesepakbola Indonesia memang lebih besar dari atlet Bulu Tangkis. Namun, bicara keterlambatan gaji yang akhir-akhir ini menimpa sepakbola Indonesia, atlet Bulu Tangkis ada di posisi yang nyaman. Sebab, tidak pernah ada cerita keterlambatan gaji di Bulu Tangkis, terlebih bagi atlet yang berada di Pelatnas PBSI.

Sebagai gambaran, nilai kontrak pemain Pelatnas tergantung dari posisinya di peringkat dunia BWF. Semakin tinggi peringkat mereka, semakin besar pula nilai kontrak yang akan mereka peroleh. Bahkan, kabarnya, sebagian atlet ada yang memperoleh ratusan juta Rupiah per bulannya.

Belum lagi bicara bonus. Beberapa hari yang lalu, PBSI kabarnya sudah mencairkan bonus yang cukup besar bagi atlet yang berhasil meraih medali di Kejuaraan dunia. Masing-masing Rp 500 juta untuk medali emas (Ahsan/Hendra) dan Rp 50 juta untuk Perunggu (Owi/Butet, Nitya/Polii dan Lindaweni Panetri). Selain bonus dari PBSI, atlet yang meraih medali di Kejuaraan Dunia kemaren, ternyata atlet juga memperoleh bonus dari klubnya masing-masing dengan jumlah yang juga cukup besar, yakni Rp 1 M untuk Ahsan/Hendra dan Rp 50 juta untuk Nitya/Polii.

Selain itu, Prize Money dan Medali yang di peroleh masing-masing atlet Bulu Tangkis yang diturunkan di sebuah turnamen juga adalah milik atlet dan pelatihnya sendiri.

Jadi, tidak berlebihan donk jika saya beranggapan bahwa masa depan atlet Bulu Tangkis jauh lebih sejahtera dari Sepakbola di Indonesia. Namun "mungkin", karena popularitas sepakbola lebih menjanjikan di negeri ini, anak-anak kita bakalan lebih suka jadi Pesepakbola ketimbang atlet Bulu Tangkis kan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline