Lihat ke Halaman Asli

Bebas dari Mimpi

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan langkahnya berjalan

tertunduk lesu, tertunduk malu

perlahan suaranya memecah

kala dingin, kala rindu

keputusan seperti menjemput takdir

berjibaku dengan dunia yang semakin risau

berjibaku dengan jiwa yang semakin hilang kemilau

sampai kapan, katanya.

sampai kapan, ujarnya.

ia hanya bisa meneruskan langkah

dengan keroncong lagu lelah dari perutnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline