Debat capres telah berlangsung yang di mana ketiga calon presiden akan melakukan tanya jawab atau beradu argumen dengan capres mana saja. Pak Anis atau di sebut capres nomor urut 2 di depat kali ini memang tidak ada lawan ketenangan,rekam jejak,dan penguasaannya terhadap materi sangat luas dan di tambah dengan retorikanya yang menawan mungkin membuat banyak pihak menilai pak Anis mendominasi ,meski di lain sisi pak Anis lebih dulu memancing dan menyinggung. Di lain sisi pak Ganjar atau nama lain capres nomor urut 3 tidak punya taring,pengalamannya memimpin Jateng sangat nampak dari caranya menyampaikan gagasan. Pak Ganjar mengoreksi dan di luar itu pak Ganjar lebih irit kata dan dia sangat hati-hati menjauhi blunder. Ada pun Pak Prabowo sekilah terlihat lebih bersemangat meski beberapa kali terpancing emosi pertanyaan awal yang dilontarkan tidak bersinggungan dengan komorbid capres lain,ya lebih banyak gagasan melanjutkan,lebih melakukan afirmasi sembari sesekali menyadarkan pak Anis bahwa apa yang ia sampaikan tidak semudah dalam praktik di lapangan.seperti ketika pak Anis melihat papua,apa yang dibayangkan pak Anis tidak sesederhana yang diucapkan,mungkin pak Anis berhasil menjadi dominator dalam perdebatan namun di akhir sesi pak Prabowo mengatakan cari pemimpin jangan Cuma pandai retorika saja sedang penutup dari pak Ganjar mengingatkan taro ada taro gau( perkataan haruslah selaras dengan perbuatan). Banyak yang bilang kalau pak Anis ini jaga kosakata tapi bukan kosarasa.berbeda dengan tanggapan orang-orang tentang pak Prabowo yang sangat realistis untuk menjawab tentang papua.dan pak Ganjar bertanya tentang HAM kepada pak Prabowo yang dimana jawaban pak Prabowo membuat pak Ganjar mati kutu. Di dalam debat ini terlihat sekali kalau capres urut 1 dan 3 ingin menjatuhkan capres urut dua yaitu Bapak Prabowo.terlihat juga dalam Debat capres kemarin pak Anis dan pak Ganjar banyak membicarakan janji-janji tapi berbeda dengan pak Prabowo yang mengatakan dengan apa adanya.mereka ingin menjatuhkan pak Prabowo dan dengan lantang pak Prabowo mengatakan bahwa beliau Tidak gila jabatan. Dan di tutup dengan komen-komen netijen indonesia yang mengatakan bahwa "kami tidak butuh kata-kata,kami hanya butuh kerja nyata".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H