Lihat ke Halaman Asli

UNZURNA

Hamba Allah

Dialog Islam dan Negara

Diperbarui: 6 Mei 2019   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

forumrajawe1.com

Hubungan Islam dan Negara telah menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban umat manusia, dimana hubungan antara keduanya seolah tidak akan pernah ada habisnya. 

Kehadiran Islam selalu ada dimana-mana dalam menawarkan prinsip-prisip dasar tentang etika dan moral, sehingga kehadiran Islam dibutuhkan oleh Negara dalam mencapai tujuannya untuk menyelenggarakan ketentraman, dan menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya. 

Namun dalam pengalamannya, hubungan keduanya tidak saja hanya menghadirkan kebahagiaan, tetapi turut pula menghadirkan kesedihan.

Banyak upaya yang telah dilakukan dalam merekonsiliasi keduanya, sebab Islam selalu dihadapkan dengan adanya pertentangan-pertentangan dari aktivitas politik barat, seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan lainya. 

Adanya pertentangan ini, Islam justru hadir dalam model-model tertentu yang digantungkan pada tataran metodologis ijtihadnya. Basis inilah yang menjadi kekuatan Islam dapat beradaptasi dengan segala perbedaan dan pertentangannya.

Idealitas Islam dan Realitas Politik Indonesia

Warna-warni ini terangkum pula dalam dinamika perjalanan sejarah negara Indonesia, konfigurasi hubungan keduanya dengan segala pertentangannya sudah dimulai sejak merdeka, dan berlanjut sampai sekarang. Jika dirisalahkan, maka dapat digolongkan dalam tiga periode. 

Pertama, interaksi konfigurasinya diawali dalam hubungan Islam sebagai negara, dimana dalam periode tersebut Islam dikehendaki sebagai agama dan dasar negara. 

Namun, gagasan formalitas Islam sebagai agama dan dasar negara belum dapat menjembatani kepentingan masyarakat non muslim. Sehingga untuk menyatukan kepentingan tersebut, maka lahirlah Pancasila sebagai dasar negara.

Kedua, tranformasi konfigurasinya berlanjut dalam menyikapi pembangunan nasional Indonesia. Dalam periode ini, konfigurasi hubungan Islam dan negara mampu berasimilasi dalam struktur hukum positif untuk membangun kesadaran masyarakatnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline