Lihat ke Halaman Asli

Geutrida Malthida

Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

“Oculus”: Horor Cerdas Mike Flanagan

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="(@OculusMovieUK)"][/caption] Setelah menunggu sekian lama, akhirnya rasa lapar saya akan film horor Hollywood berkualiatas dapat terobati. Okay horror lovers, here we go.... ____ Jangan pedulikan judul tulisan saya ya, karena belum saatnya saya mengenalkan Anda dengan seorang Mike Flanagan. Saya akan pemanasan terlebih dahulu dengan judul film yang dirilis di Toronto International Film Festival September lalu, namun baru melanglangbuana di bioskop Indonesia 6 Juni kemarin (bahkan UK baru melirisnya 13 Juni besok). Dalam bahasa latin, Oculus sendri berarti “mata”. Betul, sangat nyambung dengan tagline film ini yang berbunyi “you see what it wants you to see”. Dan saran saya bagi yang sudah berniat menonton Oculus di bioskop..., jaga mata Anda. Jangan sekalipun berpaling dari layar bioskop atau Anda akan menyesal duduk di kursi merah nan empuk itu selama 90 menit. Eh bentar..bentar.., menyan sama bunga kantilnya belum saya bakar. Okesip, kita lanjut.... Butuh waktu lebih dari 11 tahun bagi Kylie Russel (Karen Gillan) yang bekerja di sebuah tempat pelelangan barang-barang, akhirnya dapat menemukan benda antik yang sudah lama diincarnya. Yup, sebuah cermin besar yang usianya sudah ratusan tahun yang diberi julukan “Lasser Glass”. Dengan batuan sang adik, Tim Russel (Brenton Twaites) yang baru keluar dari rehabilitasi karena dianggap mengalami gangguan psikologis karena membunuh Ayahnya sendiri, Kylie berusaha mengungkap misteri yang telah menimpa keluarganya sekaligus melenyapkan cermin terkutuk itu untuk selama-lamanya. Cermin yang memiliki kemampuan supranatural dan bertanggung jawab atas 45 kematian mengerikan sejak abad ke-17....termasuk kematian kedua orang tua mereka, Alan dan Marrie Russel. Cerita yang terdengar basi dan mudah ditebak?Eits, nanti dulu dong...orang sabar disayang Sadako, tauk! Masih ingat pesan saya untuk menjaga mata Anda?serius, saya tidak bohong. Karena sejak menit awal Anda akan diajak “bermain-main” dengan alur yang tidak ladzim terjadi dalam film horror kebanyakan. Dengan alur maju-mundur yang dibuat sejalan tanpa sekat yang jelas, mungkin akan membuat bingung dan bosan para penonton “awam” yang terbiasa menonton film horror kaget-kagetan ala “Mama”, “Insidious” atau The “Conjuring”. Tapi bagi saya, bagaimana sebuah flashback yang menceritakan peristiwa mengenaskan 11 tahun yang lalu menimpa keluarga Russel lalu disandingkan dengan kejadian masa kini dimana Kylie dan Tim harus berjuang bersama-sama melawan cermin besar yang mereka bawa kembali ke rumah lama mereka, merupakan hidangan lezat yang menyegarkan. [caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="(@OculusMovieUK)"][/caption] Percaya atau tidak, semua itu berkat kejeniusan sang sutradara......Mike Flanagan Oculus yang diangkat dari film pendek yang berjudul “Oculus: Chapter 3 – The Man With The Plan", bukanlah film yang doyan mengumbar penampakan hantu dengan segala kehebohan musik scoring yang akan mengejutkan penontonnya. Begitu juga dengan moment creepy yang membuat Anda ingin memalingkan wajah. Sang sutradara benar-benar menyajikan itu semua dalam porsi yang pas, namun menohok. Departemen akting?Ah, saya suka dengan karakter Kylie yang dibawakan oleh Karen Gillan dengan sangat asik. Gadis belia yang penuh percaya diri, memiliki rasa lapar akan “dendam”nya….dan mampu menutupi kerapuhan jiwanya. Sekali lagi, Oculus mencoba untuk anti-mainstream. Hanya karakter Tim yang kurang nendang, mungkin sengaja dibuat seperti itu…entahlah. Betul, karena kekuatan film ini ada pada cerita, alur yang sedikit mindfuck dan bagaimana Mike, membuat cermin antik berkekuatan ghaib -yang biasanya hanya dijadikan objek numpang lewat dalam film-film horror mainstream- menjadi tokoh sentral dalam film yang mampu menghadirkan aura kengerian, suram dan mempermainkan sisi psikologis penontonnya dari awal hingga akhir. Yes, perlahan tapi pasti, Oculus akan membuat Anda terjebak dalam dua dunia bias seperti yang terjadi pada Kylie dan Tim. Good job, Mike! ____ Uhmm…boleh kasih saran?saya lebih setuju jika Oculus dibuat prequel dibanding sequel (no spoiler guys, tonton sendiri...and you know what i mean). Deal, Mike?

"I've met my demons and they are many. I've seen the devil, and he is me" -Alan Russel-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline