Lihat ke Halaman Asli

Geutrida Malthida

Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Jangan Sakiti Rekanmu, Pepe!

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin...ada seorang pemain yang lebih terluka dibanding Muller, akibat ulah Pepe (www.theguardian.com)

"Saya memberikan jiwa dan raga saya di pertandingan. Tak pernah terlintas dalam benak saya untuk menyakiti kolega"

-Pepe, setelah menginjak tangan Messi di Leg pertama Copa del Rey musim 2011-2012- ____ Masih lekat di benak saya, bagaimana ketika itu Messi yang baru terkena pelanggaran dan terjatuh… tiba-tiba diinjak telapak tangannya oleh pemain yang bernama lengkap Képler Laveran Lima Ferreira. Tak ada reaksi berlebihan dari Messi, juga tak ada reaksi apa pun dari sang pengadil lapangan. Tak lama berselang dari insiden injak tangan yang membuat banyak orang geram, Pepe meminta maaf. Ucapan maaf yang sudah sering terlontar dari mulutnya, setelah dia mengasari lawan-lawannya di lapangan. Dan tadi malam...dalam laga penting di mana seharusnya Pepe mengharumkan nama timnas yang dibelanya, bek tangguh itu kembali berulah. Kali ini adalah Thomas Mueller, pemain Jerman yang mencetak hattrick tersebut harus merasakan kemarahan Pepe. Ya, semua berawal ketika Pepe dan Mueller saling berebut bola dan entah disengaja atau tidak, tangan Pepe menyentuh wajah Mueller. Muller yang terjatuh memegangi wajahnya dan wasit pun meniup pluit tanda terjadinya pelanggaran. Namun Pepe tidak terima, sebuah tandukan akhirnya bersarang di kepala pemain muda Jerman tersebut. Setelah itu, Anda dan saya tentu sudah bisa menebak. Portugal yang sejak awal bermain buruk dan sudah tertinggal 2 gol, harus semakin tenggelam akibat gempuran tim Panzer karena bermain dengan sepuluh orang. Ya, skor akhir 4-0 untuk Jerman. Antara iba dan geram, mungkin itulah perasaan saya semalam melihat bagaimana Jerman membantai Portugal.... Geram melihat aksi Pepe yang untuk kesekian kalinya menodai sportitiftas sepakbola. Iba melihat bagaimana CR7 memimpin pasukannya untuk berjuang hingga menit terakhir dan tentunya....menahan rasa malu. Tunggu, jangan katakan saya tidak mengerti perasaan kapten Portugal yang baru saja menerima trophy balloon d’Or tesebut. Karena Messi pernah mengalami itu empat tahun yang lalu di Afrika Selatan. Menelan empat gol tanpa balas....dari mesin gol yang bernama der Panzer. Ya, Jerman memang layak menang Sejak awal anak asuh Joachim Low tersebut bermain dengan kedigdayaannya, berbanding terbalik dengan Portugal yang tampak ogah-ogahan dan sangat buruk di lini pertahanan. Namun, jika saya sebagai penonton biasa yang sok tahu, boleh menunjuk satu pemain yang pantas disalahkan atas kekalahan telak Portugal semalam. Orang itu adalah Pepe. Andai Pepe tidak mengikuti egonya semata dan menanduk Muller...., andai Pepe mengingat janjinya untuk memberikan seluruh jiwa dan raganya dalam setiap pertandingan....,andai Pepe berfikir seribu bahkan sejuta kali untuk tidak menyakiti rekannya (lawan atau kawan) atas perilakunya yang tidak terpuji itu...., mungkin kekalahan Portugal tidak akan semenyakitkan ini. Karena sepakbola, bukan hanya bagaimana seorang stiker mencetak gol. Bukan hanya, bagimana seorang gelandang menjadi jendral di lapangan tengah. Juga bukan hanya, bagaiman seorang bek menjaga daerah pertahanannya. Sepakbola...adalah bagaimana kita bermain dengan hati, bukan emosi.

Penyesalan selalu datang terlambat (www.theguardian.com)

Selamat untuk Jerman dan tetap semangat untuk Portugal. Untuk tim lain, masih ada laga penting menanti di depan mata. Buang jauh-jauh kesombongan...lupakan kegagalan....dan segera bangkit. Ingat kawan, bola masih bundar.

Vamos Albiceleste…como sale hoy…!!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline