Lihat ke Halaman Asli

Senyum Sebagai Bentuk Penghargaan

Diperbarui: 2 Desember 2018   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam teori hypnosis menyatakan bahwa pikiran memiliki kendali yang luar biasa terhadap tubuh kita. Hal ini sejalan dengan sebuah preposisi dalan Neuro Lingustic Program (NLP) yang menyatakan bahwa "life, mind and body are one system".

Entah ini adalah sebuah kebetulan karena saya sangat antusias ingin mengembangkan diri dengan mendalami ilmu hypnosis dan NLP, atau bisa jadi keadaan ini merupakan sebuah pembuktian dari teori-teori tersebut. Setelah beberapa hari yang lalu di Kota Bekasi saya menulis,  malam ini saya bersama seorang rekan kerja  memanjakan mata dari atas kawasan perbukitan di Kota Wisata Batam yang bernama  Bukit Senyum.

Dari Bukit Senyum  yang tepatnya berada di Jalan Kuda Laut, Kp. Seraya Batu Ampar Kota Batam kami dapat menyaksikan hamparan indah nan megah kilau gemerlapnya  panorama Kota Singapura dan jejeran ruko di Kota Batam pada malam hari. Sambil duduk menikmati kopi panas kami mengobrol membahas berbagai hal terutama yang berkaitan dengan urusan pekerjaan di kantor.

Chocobun yang juga tersaji di depan kami ternyata menarik untuk kami bahas. Chocobun yang merupakan singkatan dari Choklat Buah Naga katanya merupakan coklat asli Khas Batam yang terbuat dari buah naga. Karena terbuat dari buah naga yang sangat baik untuk kesehatan, chocobun selain manis ada juga rasa asam-asamnya. Dengan sebuah kalimat persuasi diringi metafora Chocobun saya pun memancing senior saya yang telah berkarya lebih dari 30 tahun di kantor yang sama untuk menceritakan pengalaman asam selama mengabdi sebagai abdi negara.

Rekan saya mengungkapkan bahwa salah satu rasa asam atau kekecewaan yang mendasar sampai ke alam bawah sadar yang pernah dialami adalah ketika tidak mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam organisasi. 

Menghadapi  pimpinan yang sangat sering marah-marah ketika memberikan arahan namun tidak menunjukkan arah solusi, begitu pula ketika menghadapi sesama rekan kerja yang selalu mengatakan dirinya paling pintar -- paling gesit -- paling tajam analisisnya sehingga tidak pernah menghargai pendapat - pengalaman - hasil karya bawahan/pegawai lain.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Maslow yang menyatakan bahwa mendapatkan penghargaan adalah sebagai kebutuhan manusia (esteem needs), sayapun  memahami keluh kesah rekan tersebut. 

Para praktisi di bidang pengembangan sumber daya manusia  sepakat dengan suatau pemikiran sederhana bahwa pimpinan harus menempatkan bawahan/rekan kerja yang berprestasi sebagai assets besar untuk mencapai tujuan baik tujuan organisasi maupun tujuan individu. Sangat disayangkan bila assets tersebut hilang atau tidak produktif karena merasa tidak mendapatkan penghargaan.

Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai/rekan kerja mengetahui kalau dirinya dihargai. Menurut hasil riset psikologi di Amerika Serikat dengan ketua tim Jared Martin dari University of Wischonsin Madison yang meneliti reaksi tubuh manusia terhadap senyuman menyatakan bahwa senyum dapat menjadi sebuah bentuk penghargaan. Senyum berseri dapat  memberi tahu dan memberikan efek bahagia serrta meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

"Pintar tak harus menggurui ;

Cepat tak harus mendahului;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline