Lihat ke Halaman Asli

Idelia Mahsa Rahma

Mahasiswa Studi Kejepangan Universitas Airlangga

Danjyo Kankei, Hubungan Laki-Laki dan Perempuan di Jepang dari Masa ke Masa

Diperbarui: 6 Oktober 2022   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang pria yang sedang berjalan di Harajuku mengenakan masker. (sumber: PIXABAY.com/UKI EIRI via kompas.com)

Di dunia ini Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan beragam macam bentuk, jenis kelamin, gender, dan sebagainya. 

Penciptaan itu tentunya ada alasannya yaitu agar kita sesama makhluk hidup mengerti bagaimana nilai masing-masing individu dalam dunia ini. 

Contohnya dalam ragam manusia, diciptakanlah gender dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan agar mereka bisa belajar akan hal tersebut.

Selain itu dengan adanya perbedaan yang ada, Tuhan juga memberi perasaan dan akal agar antara manusia ini bisa saling berkomunikasi dan merasakan perasaan seperti cinta, persaudaraan, kekeluargaan, dan sejenisnya. 

Namun tentunya dengan adanya perkembangan zaman, adanya manusia di bumi ini akan mengalami revolusi seperti dalam bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan bahkan struktur masyarakatnya.

Perubahan beberapa bidang kehidupan manusia tersebut tentunya akan terjadi di seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Jepang dan Indonesia yang menjadi lingkup pembahasan pada artikel ini. 

Di Jepang sendiri memiliki istilah dalam hubungan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat yaitu 'Danjyo Kankei'. 

Sedangkan di Indonesia sendiri istilah khusus dari hal tersebut belum ada. Dan tentunya kita akan tahu bahwa setiap negara akan memiliki perbedaan perubahan konsep masyarakat yang dianut. 

Mungkin seperti yang awalnya patriarki menjadi matrilineal, matrilineal menjadi patriarki, atau bahkan sudah menerapkan konsep kesetaraan gender. 

Maka dari itu di artikel ini akan menjelaskan dengan ringkas bagaimana perubahan hubungan laki-laki dan perempuan di Jepang (Danjyo Kankei) dari masa ke masa. Lalu, apa perbedaannya dengan di Indonesia?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline