Lihat ke Halaman Asli

Marah-marah di Twitter Sebabkan Serangan Jantung

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDE DIGITAL - Twitter kerap menjadi tempat orang-orang untuk mengungkapkan perasaannya. Berbagai emosi, seperti marah, stres, kesal, dan lelah seringkali di bagikan orang-orang melalui jejaring sosial berlogo burung biru tersebut. Namun, ternyata hal ini dapat beresiko terkena serangan jantung. Sementara pengguna yang lebih sering mengungkapkan emosi positif diklaim memiliki resiko yang sangat rendah terkena serangan jantung.

Dalam sebuah penelitian yang dikutip dari laman Business Insider, tim peneliti dari University of Pennsylvania mencatat bahwa bahasa dan kematian secara mengejutkan memiliki kolerasi yang sangat erat. Berbagai bahasa emosional negatif seperti kata-kata yang mewakili rasa benci dan kata-kata kasar dapat memicu penyakit pada jantung.

"Dengan miliaran pengguna aktif setiap harinya tentang pengalaman yang mereka alami, pikiran dan perasaan, dunia media sosial dapat dijadikan tolak ukur baru bagi penelitian psikologis. Data yang berasal dari media sosial ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kesehatan masyarakat yang sangat berharga di dunia nyata," Jelas salah seorag tim peneliti

Selain menimpa orang-orang yang sering marah-marah di Twitter, resiko tinggi serangan jantung juga memiliki potensi beresiko yang sama pada pembaca yang timeline nya dipenuhi bahasa emosional negatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline