by|Eka Rajawali
HEMBUSAN politik reshuffle Kabinet Kerja semakin kuat, termasuk zigzag politik yang dimainkan PDI Perjuangan dengan target utama Menteri BUMN Rini Soemarno, sebagai anggotota kabinet yang disebut telah melakukan pelecehan politik terhadap Presiden Joko Widodo. Tentu saja kegalauan kini menghampiri sejumlah menteri yang mulai merasakan bakal dicopot, atau mereka yang berharap-harap cemas untuk didapuk memasuki jajaran kabinet.
Nah, hari ini juga beredar kabar terkait seputar reshuffle di berbagai media sosial seperti FB, twitter dan platform lainnya.
Ini memang masih sekedar gossip politik, jadi nggak usah dianggap serius. "Apalagi harus mempercayai kebenarannya," begitu salah satu posting yang dilansir seorang politisi dan kemudian kami kembangkan berdasarkan sejumlah informasi lainnya.
Soal kapan reshuffle dilaksanakan? Konon, katanya bisa saja seminggu sebelum lebaran, atau seminggu setelah lebaran. Itu artinya menjelang akhir Juli 2015. Tapi kasihan juga kalau ada menteri yang diganti sebelum lebaran, karena bisa terganggu makan ketupat.
Apakah menteri asal Parpol koalisi bakal terkena reshuffle? Iya, kabarnya Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno asal Partai NasDem dan Menpora Imam Nahrawi. Lalu bagaimana dengan Menteri BUMN Rini Soemarno yang kini menjadi trending topic? Disebut-sebut, Menhub Ignasius Jonan menggantikannya.
Lalu siapa yang bakal menggantikan Jonan di Perhubungan? Ada selentingan menyebutkan nama Presiden Direktur PT LEN Abraham Mose, yang dianggap sukses dan bertangan dingin memajukan industri strategis berbasis di Bandung.
Benarkah ada Parpol baru masuk di Koalisi Indonesia Hebat? Iya, Partai Amanat Nasional (PAN) katanya bakal mendapatkan jatah satu kursi menteri di Kabinet Kerja, namun belum tahu di pos mana. Tergantung deal politik atau penawaran Jokowi ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Apa iya Menko Perekonomian Sofjan Djalil ikut tergusur dari jajaran Kabinet Kerja? Memang begitu suara-suara mulai kencang terdengar, termasuk munculnya nama Managing Director and Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani Indrawati sebagai kandidat kuat. Tetapi, Ekonom UI itu kabarnya belum mengiyakan.