Menurut Wikipedia Skuas atau tenis dinding (bahasa Inggris: squash) adalah sejenis olahraga raket yang berasal dari Inggris. Dua orang bermain dalam sebuah ruangan tertutup dengan saling berbalas memukulkan bola skuas ke sebuah sisi ruangan yang menghadap kedua pemain (kegiatan ini disebut rally).
Hal ini terus berlangsung hingga salah seorang pemain gagal mengembalikan bola hasil pukulan sang lawan atau melakukan kesalahan (misalnya memukul bola hingga 'out' atau memukul bola setelah memantul lebih dari dua kali).
Walaupun olahraga squash sudah dipertandingkan di PON (Pekan Olahraga Nasional) namun sebagian masyarakat masih belum mengenal olahraga tersebut. Untuk mengenalkannya beberapa pecinta olahraga tersebut mengajak guru-guru olahraga untuk mengikuti pelatihan dengan harapan guru olahraga dapat memberikan informasi kepada murid-murid di sekolah. Seiring dengan berkembangnya waktu mulai muncul klub-klub squash yang tersebar di Indonesia.
Walaupun tidak se-populer bulu tangkis atau sepak bola, tidak sedikit masyarakat sekarang sudah mulai mengetahui olahraga ini. Masyarakat pun sudah banyak yang berolahraga squash untuk kesehatan, hobi, maupun prestasi.
Salah satu klub squash di Jakarta Timur yaitu Centrum Squash Club keberadaannya sangat membantu orang tua yang ingin memperkenalkan olahraga squash kepada anaknya, mengingat masih sedikit klub squash yang ada di Jakarta. Centrum squash club menjadi wadah pembinaan bagi usia sekolah yaitu mulai dari siswa tingkat SD sampai SMA.
Sesuai dengan visi dan misi dari klub tersebut yaitu mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga squash di Indonesia dan meningkatkan prestasi atlit squash yang dimulai dari sekolah-sekolah / club-club di seluruh tanah air.
Salah satu bentuk pembinaannya yaitu dengan menggelar kejuaraan dengan nama Sulcata Centrum Squash Cup 2023 yang merupakan kejuaraan Squash antar Club di Jakarta. Pelaksanaan kejuaraan tersebut di lapangan squash velodrome Jakarta Timur pada tanggal 17-18 Maret 2023. Nomor pertandingan yaitu divisi 1 (kelas atas), divisi 2 (kelas menengah) dan divisi 3 (kelas pemula).
Bapak Nuryanto selaku pengurus club menyampaikan bahwa "kejuaraan tersebut merupakan agenda rutin dari pembinaan atlit, dan juga untuk mengetahui sejauhmana keterampilan yang dikuasai oleh para atlit setelah menjalankan latihan. Bagi atlit pemula kejuaraan tersebut membantu membangun mental bertanding para atlit tersebut". Tujuan lain dari kejuaraan tersebut untuk lebih mengenalkan olahraga squash kepada masyarakat.
Untuk lebih mengenalkan dan memajukan olahraga khususnya squash tentunya bukan hanya tanggung jawab dari klub saja, namun perlu dukungan baik moril maupun material dari pihak-pihak terkait sehingga olahraga squash lebih diminati dan dikenal oleh anak-anak seperti mereka mengenal olahraga sepak bola dan harapan selanjutnya olahraga squash semakin jaya di Indonesia.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H