Lihat ke Halaman Asli

Ida Tulaini Nasution

Mahasiswa/Universitas Riau/

Kebhinekaan 2: Menjelajahi Sekaligus Mempelajari Keunikan Masyarakat Cirendeu

Diperbarui: 8 Maret 2024   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Hallo semuanya

Kembali lagi sama aku, Ida Tulaini Nasution dari universitas Riau yang merupakan salah satu mahasiswi PMM 4 di universitas pendidikan Indonesia.

Kali ini Modul Nusantara kami Mengetahui dan mempelajari keunikan masyarakat Cirendeu: Kesenian, pangan, keagamaan, tradisi, dan ekonomi.
 
Yang pertama mengenai kesenian:
Jenis jenis Kesenian
1. Wagitra kecapi
2. Degu (gamelan)
3. Karending
4. Seni cawe
5. Pencak silat
6. Kesenian gondang, dan
7. Angkloeng buncis.

dokpri


Angkloeng buncis dari angkloeng tradisi sunda. Ada perbedaan nada antara angklung buncis dengan angklung modern. Angklung modern bernada diatonis (Do, Re, Mi, Fa,Sol, La, Si), Angklung tradisi bernada pentatonis (Da, Mi, La, Ti, La). Bapak daeng sutikna merupakan bapak angklung Indonesia. Cara memainkan angklung:
1. Tangan kiri diletakkan atau digantungkan di tengah angklung
2. Tangan kanan diletakkan di ujung kanan angklung
3. Kemudian digoyangkan, yang digoyangkan hanya tangan kanan atau engsel tangan kanan.

 
* Makanan khas adat Cirendeu

dokpri

A. Rasi Singkong

dokpri

Rasi singkong merupakan identitas masyarakat Cirendeu. Mengapa masyarakat Cirendeu mengkondisikan nasi singkong? Alasannya: karena menghargai perjuangan yang telah dilakukan oleh pejuang Indonesia dan sebagai bentuk kemerdekaan. Sejak 1918 berdalih makan ke singkong. Tujuan utama untuk mendapatkan kemerdekaan, sebagai bentuk proses terhadap penjajah.
"Nunda kersa nyai" (ucapan saat berhenti dari beras padi)
Anjeli jenis biji bijian ( bisa di olah menjadi bubur atau tapai). Tahun 1924 ibu Omah asnama penemu singkong menjadi nasi. Kemudian pada tahun 1964 ibu omah asnama mendapat penghargaan sebagai pahlawan pangan. Ada 7 langkah pengolahan nasi singkong: kupas, cuci, parut, peras, jemur, tumbuk, ayak.
1. Kulit singkong diolah menjadi kadedemes (makanan yang dicampur oncom/tempe) kemudian dikembangkan menjadi dendeng kulit singkong. Harga jual hingga 150.000. Kulit singkong bisa juga dijadikan pupuk organik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline