Analisis Struktural Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia
Oleh Ida Tri Wahyuni- Universitas Negeri Malang
1. Tema
Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita yang menyangkut segala persoalan, baik berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Tema sebagai salah satu unsur karya sastra, maupun untuk mendeskripsikan pernyataan tema yang di kandung dan di tawarkan oleh sebuah cerita fiksi. Menurut Stanton dan Kenny dalam (Nurgiyantoro, 2015:114) bahwa tema (theme) adalah makna yang di kandung oleh sebuah cerita. Pada novel Surga yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia tema yang diangkat memuat dari segi aspek religi.
Tema yang lebih spesifiknya mengenai kehidupan rumah tangga yang berpoligami. Novel ini mengusung kehidupan seorang perempuan muslimah paham agama. Serta di dalam novel ini mengajarkan di dalam menjalani kehidupan untuk menjaga psikologii agar tidak menjerumus ke dalam suatuu hal sehingga menyebabkan keusakan rumah tangga ora lain. Novel ini diangkat dengan tema yang mengarah pada feminism, dibuatnya novel ini atas dasar mengamati kejadian disekitar Asma Nadia.
2. Alur
Ismawati (2013: 72) menyatakan alur adalah urutan kejadian dalam cerita, tiap kejadian dihubungkan secara sebab-akibat, perisiwa satu disebabkan oleh peristiwa yang lain, atau peristiwa satu menyebabkan peristiwa lainnya, sedangkan Nurgiyantoro (1998: 113) mengatakan alur sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alur adalah jalan cerita atau sambung-sinambungnya peristiwa cerita secara nalar, hubungan tahap peristiwa yang satu ke tahap peristiwa berikutnya merupakan hubungan sebab akibat.
Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia memiliki beberapa plot yaknii adanya tahap penyituasian, pemunculan konflik, peningkatan konflik, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian. Pada plot ini bertujuan agar pembaca mudah memahami cerita yang ada pada novel dengan sampai kepada pembaca dan dapat diterima dengan baik. Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan berdasarkan kriteria urutan waktu, alur, atau plot dibedakan menjadi tiga macam yakni plot lurus, plot sorot-balik, dan plot campuran. Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan menggunakan alur lurus hal ini dapat dibuktikan pada awal cerita hingga menjelaskan akhir cerita dalam novel.
3. Tokoh dan Penokohan
Penokohan adalah merupakan cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh di dalam sebuah cerita, (Suherli, 2017:119). Penokohan yang ada dalam novel Surga yang Tak Dirindukan digambarkan sebagai berikut:
- Arini adalah tokoh utama yang mempunyai suami dari Prasetya. Arini memiliki karakteristik wanita yang pandai dalam membawakan dongeng untuk anak kecil dan digambarkan sebagai orang yang muslimah taat dan mempunyai paras yang cantik.
- Prasetya adalah pria yang mempunyai istri bernama Arini dan Mei Rose yang digambarkan sebagai salah satu tokoh laki-laki yang gagah, tampan, peduli, dan mampu menyembunyikan masalah.
- Mei Rose adalah wanita keturunan dari Cina yang mempunyai paras cantik namun kurang pandai di dalam berteman, bersosialisasi, dan bergaul. Pada novel bagian awal tokoh ini digambarkan sebagai wanita yang egois namun pada akhir novel cerita yang dibawakan oleh tokoh ini sebagai wanita yang memiliki kepribadian peduli.
- Nadia adalah tokoh yang digambarkan memiliki karakteristik wanita yang sangat peduli pada arini. Serta tokoh ini digambarkan sebagai wanita yang cerdas namun cukup sensitif.
- Lia adalah tokoh yang ada dalam novel yang digambarkan memiliki karakteristik waita yang lucu, selalu bahagia, dan suka bercanda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H