Senang sekali, kemarin tanggal 18 Juli 2019 mendapat undangan dari Kompasiana untuk mengikuti acara JNE Kopiwriting di One Eighty Coffee Jalan Ganesa No 3 Bandung. JNE Kopiwriting ini merupakan programnya Kompasiana bersama JNE. Kompasiana dan JNE bekerja sama dalam program khusus keliling beberapa kota. Tema acara JNE Kopiwriting ini sepenuhnya ditujukan untuk mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Rangkaian acara ini akan diadakan di 6 kota dengan tema yang berbeda-beda. Bandung merupakan kota pertama diadakannya acara Kopiwriting ini. Sementara kelima kota lainnya adalah Padang, Banjarmasin, Malang, Yogyakarta dan Cirebon.
Tema yang diambil di acara JNE Kopiwriting Bandung ini adalah "Menentukan Strategi yang Tepat di Pasar Internasional bagi UMKM". Hadir sebagai pembicara di acara ini Ibu Hasmeliyani Suseno yang merupakan Deputy General Manager JNE, Ibu Noneng Komara dan Adit Yara dari NIION.
Tema yang dibahas sungguh menarik, mengingat di era milineal ini peran UMKM sangatlah signifikan sebagai penggerak roda perekonomian nasional. Munurut Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diprediksi akan terus tumbuh hingga 5 persen di tahun 2019.
Tahun lalu kontribusi UMKM terhadap (PDB) tahun 2018 mencapai sekitar 60,34 persen. Untuk tahun 2019 ini diperkirakan akan mencapai angka 65 % atau sekitar Rp 2.394,5 triliyun. Kota yang terkenal dengan tingginya pelaku UMKM adalah Kota Bandung. Tak heran kota ini dikenal dengan kota kreatif bahkan UNESCO telah mengumumkan bahwa Kota Bandung tercatat sebagai salah satu dalam jaringan kota kreatif atau UNESCO Creative Cities Network.
Terdapat lebih dari 300 ribu UMKM di Kota Bandung, produk UMKM yang banyak diproduksi di Bandung antara lain fesyen, kerajinan tangan, kecantikan hingga aneka makanan dan minuman. Produk-produk tersebut tidak hanya diminati di dalam negeri tapi juga dalam lingkup pasar global.
Tentu saja kontribusi besar UMKM ini adalah hal yang menggembirakan, namun perlu mendapat perhatian lebih agar bisa terus bisa berkembang hingga bisa menembus pasar internasional di era industry 4.0 seperti sekarang ini. Keterlibatan dari pemerintah dan industri terkait seperti yang telah dilakukan sejumlah negara maju tentulah sangat dibutuhkan. Diharapkan dengan perhatian yang intensif kualitas UMKM dalam negeri akan terus mengalami peningkatan.
Untuk itulah mengapa JNE menggandeng Kompasiana menggelar kegiatan JNE Kopiwriting ini. Sebagai sebuah upaya dukungan terhadap UMKM agar para creator dalam industri kreatif dapat terus mengembangkan produknya tanpa perlu lagi khawatir dengan proses distribusi kiriman dengan adanya fulfillment logistic yang telah sukses dikembangkan JNE di Bandung.
JNE yang berdiri sejak tahun 1990 ini memiliki misi memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten dengan berlandaskan nilai nilai yang dimilikinya berupa kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan visioner.
JNE sebagai perusahaan ekspedisi tidak terpisahkan dari 3 pilar e-commerce dimana dengan adanya ketiga poin ini JNE baru bisa melakukan tugas denga semestinya. Ketiga poin itu adalah transaction pembayaran (payment gateway), merchant platform dan logistic.
"Pertumbuhan positif ekonomi digital menuntut inovasi dan strategi sebuah instansi atau perusahaan dala berkomunikasi dengan masyarakat. Oleh karena itu JNE pun terus mengembangkan berbagai sector agar kebutuhan pengiriman masyarakat dapat terpenuhi di setiap proses dalam pengiriman paket" Demikian Hasmeliyani Suseno Deputy GM JNE dalam paparannya.