Lihat ke Halaman Asli

Ida Riyani

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030116

Meski Pandemi, Usaha Ini Tidak Terlalu Terdampak

Diperbarui: 29 Juni 2021   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Toko kayu yang tidak memiliki nama ini, merupakan sebuah usaha yang dimulai oleh Amandri, pria kelahiran Wonosobo 1971. Berlokasi di desa Jonggolsari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. "Toko ini memang tidak memiliki nama, awalnya saya tidak memiliki ide untuk membangun usaha, namun karena tanggung jawab yang saya miliki, untuk menafkahi keluarga dan biaya sekolah anak, terciptalah usaha kayu ini" tutur Pak Amandri, pemilik UMKM.

Sebelum merintis usaha toko kayu, Amandri mencari pundi-pundi rupiah lewat berkebun. Ia memiliki tanah yang tidak terlalu luas di daerah Wonosobo, tanah yang ia miliki ditanami buah-buahan seperti salak, durian, alpukat, nanas dan juga rambutan. Serta pak Amandri juga memiliki hobi kecil-kecilan berupa membeli sapi dan kambing untuk dirawat, setelah besar dijual saat idul adha. Pada tahun 1996 hingga 2000, pak Amandri penah kerja di Kalimantan, namun pada tahun 2001 pak Amandri memilih kembali lagi hidup di Wonosobo.

Untuk bisa membawa 3 anak perempuannya kependidikan yang lebih tinggi. Pak Amandri sadar harus memiliki tambahan untuk menjadi ladang rezekinya. “Dengan tanggung jawab yang saya miliki, saya harus berputar otak untuk memberi rezeki keluarga dengan cara halal, saya akhirnya menemukan ide, yaitu membangun usaha kayu, dimana kayu sangat dibutuhkan oleh beberapa sektor, itu menjadikan sebuah peluang bagi saya untuk membangun usaha ini” tutur Amandri.

Lanjut Amandri menjelaskan sejarah berdirinya usaha kayu, yang ia miliki “sejak 2013 saya mulai merintis usaha kayu, dengan bermodal uang yang tak begitu banyak dan minim pengetahuan tentang bidang kayu, saya terus belajar dari pengalaman tahun ketahun”

Usaha yang dibangun oleh Amandri ini, merupakan toko yang menjual berbagai jenis dan ukuran kayu. Kayu yang dijual disini adalah kayu yang biasanya digunakan sebagai 

bahan bangunan dan bahan dasar perabotan rumah. "Ada berbagai jenis dan ukuran kayu disini, walaupun tidak sekomplit toko kayu bangunan besar, saya hanya menjual berbagai kayu yang biasa digunakan dan dibutuhkan orang-orang. Karena menurut saya akan lebih baik jika uang nya dialokasikan untuk kayu yang pasti laku, karena untuk modal usaha kayu ini tidak sedikit” ujarnya.

dokpri

"Dulu pas awal-awal kayunya belum sebanyak sekarang, modalnya masih sedikit. Kalo sekarang ya alhamdulillah sudah lumayan komplit daripada dulu" lanjutnya.

Ketika ditanyai seputar “Dari mana Pak Amandri memperoleh kayu, yang kemudian bapak jual?” Amandri menjelaskan dengan senang hati “Awal saya merintis usaha ini, saya benar-benar minim pengetahuan dan kenalan, jadi saya harus berupaya dengan pantang semangat untuk mencari kayu-kayu yang kemudian saya jual, namun seiring berjalannya tahun, sekarang saya tidak perlu mencari-cari kayu lagi, karena pasti ada orang yang menawarkan kayunya untuk saya beli, tetapi kadang saya masih mencari kayu apabila itu pesanan dan merupakan kayu yang langka” tutur Pak Amandri.

“Disini hanya menyediakan beberapa kayu saja, mulai dari kayu glugu, kayu mahoni, kayu nyatoh, kayu cendana, kayu ulin, kayu meranti serta kayu jati, dan masih banyak jenisnya, serta ada juga kayu yang sudah diolah seperti kayu usuk, kayu balok, kayu reng, kusen jendela dan pintu yang sudah siap selalu ada, bagi pembeli yang ingin membeli kayu namun disini tidak tersedia, boleh memesan dahulu dari jauh-jauh hari, karena beberapa jenis kayu itu sulit untuk didapatkan" jelas Pak Amandri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline