Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sakit pada Hari Sabtu

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat kemarin (7 Oktober 2011) anak lelakiku yang berumur sepuluh tahun mendadak sakit. Kegiatan seharian yang dilakukan bersama rombongan teman-teman sekolah SD-nya berkeliling Kota Jogja pada hari Kamis, ditambah bermain futsal sore hari, menyebabkannya berada dalam suasana kelelahan yang berlebihan. Sampai di rumah muntah-muntah dan lemas, tidak bisa beraktivitas. Sampai Sabtu pagi kondisinya sangat lemas dan selalu muntah-muntah.

Sabtu sore (8 Oktober 2011) langsung saya bawa ke salah satu Rumah Sakit Swasta (RSS). Dengan sigap dokter jaga di UGD merekomendir untuk rawat inap di RSS tersebut. Tanpa pikir panjang, saya dan suami langsung menyetujui. Jam 19.00wib anak saya masuk bangsal VIP, dengan pertimbangan agar bisa enak dan nyaman istirahat karena satu kamar ditempati sendiri, tidak bercampur dengan pasien lain.

Malam Minggu suamiku menjaga di RSS, karena aku harus pulang mengurus anak ragil yang masih kecil. Sampai Minggu pagi saat aku kembali menengok RSS, kondisi anak lelakiku tidak kunjung membaik. Hampir tidak ada tindakan apapun yang berarti, kecuali bisa istirahat dan mendapatkan asupan makan lewat infus, serta tambahan oksigen segar.

Aku segera bertanya kepada perawat yang bertugas jaga Minggu pagi, kapan ada kunjungan dokter spesialis. Jawabnya, “ini hari libur, tidak ada visit dokter, yang ada hanya dokter jaga di UGD”. Berarti aku harus sabar menunggu kesimpulan dan tindakan spesialis besok pagi.

Seharian aku menunggui anakku, dan tidak ada kemajuan kondisinya. Tetap lemas, tetap muntah-muntah, badan tetap panas, bahkan ditambah diare. Tidak ada tindakan yang berarti seharian, hingga malam hari aku harus pulang ke rumah. Suamiku menjaga di RSS lagi Minggu malam.

Pagi ini (Senin 10 Oktober 2011) aku datang lagi menengok anak lelakiku. Jam 09.00 aku tiba di RSS dan menjumpai anakku belum ada perkembangan membaik. Tetap lemas, tetap muntah, badan masih panas, masih diare, dan bahkan tambah ada bagian yang membengkak di pipi bawah, di bawah telinga kanan dan kiri.

Segera aku hubungi perawat jaga, menanyakan kapan ada kunjungan dokter spesialis. Sejak hari Sabtu malam saat anakku masuk bangsal, kelas VIP lagi, tidak ada visit dokter spesialis. Jawabannya cukup mengejutkanku. “Nanti malam baru ada kunjungan spesialis. Mungkin sekitar jam sembilan malam”, jawab perawat.

Sabar, sabar, sabar. Jangan pernah marah di rumah sakit. Kita hanya pasien dan keluarga pasien, tidak boleh banyak menuntut. Kalau menyampaikan apa adanya kondisi yang dialami di Rumah Sakit, malah bisa masuk penjara seperti mbak Prita Mulyasari. Mahkamah Agung memutuskan mbak Prita Mulyasari dengan hukuman 6 bulan penjara, karena dianggap mencemarkan nama yang sangat baik dari sebuah RS.

Jadi, jangan saya ditanya dimana anak saya dirawat. Saya pasti tidak akan memberitahukan di ruang publik ini, karena saya tidak mau dipenjara seperti mbak Prita Mulyasari.

Tapi saya merasa perlu menitipkan pesan ini. Tolong, siapapun anda, kalau sakit jangan hari Sabtu. Karena kalau sakit hari Sabtu, lalu anda masuk Rumah Sakit pada Sabtu siang atau sore, maka belum segera ada tindakan apapun yang berarti. Sebab hari Minggu libur, tidak ada tindakan spesialis. Adanya satu dokter UGD yang sangat sibuk mengurus semua pasien baru dan lama. Harus menunggu hari Senin untuk adanya tindakan spesialis.

Tunda dulu sakit anda. Sebaiknya kalau sakit hari Senin saja. Biar kalau masuk Rumah Sakit semua tindakan bisa anda dapatkan.

Dan lebih baik lagi, jangan pernah sakit. Berusahalah selalu sehat sambil terus berdoa, semoga kita semua selalu sehat, segar, bugar, waras, wiris, tidak perlu berurusan dengan Rumah Sakit.

Saya doakan semoga saya, anda dan semua keluarga serta kerabat kita selalu sehat wal afiat. Amin.

[caption id="attachment_136034" align="aligncenter" width="405" caption="infus"][/caption]

Bangsal Anu, Rumah Sakit Ini, 10 Oktober 2011

Sambil menunggu anak lelakiku berbaring lemas di RSS, karena menunggu kepastian tindakan spesialis nanti malam. Itupun kalau sang dokter jadi datang.

Gambar pinjam Google.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline