media sosial adalah salah satu media yang digunakan banyak orang untuk melakukan sesuatu ataupun hanya sekedar mencurahkan pikiran dan juga berbagi informasi. Padahal pemikiran setiap orang berbeda beda seperti halnya kalimat "beda kepala, beda isi". alhasil didalam sosial media terjadi sesuatu yang bertolak belakang antara pendapat satu dan pendapat yang lain. dan malah sering terjadi komentar komentar negatif yang dilontarkan para netizen untuk mengomentari suatu hal yang tidak sependapat atau tidak selaras dengan pemikiran dirinya.
seiring berjalannya waktu, komentar para netizen yang negatif dilontarkan di media sosial semakin parah (kasar) hingga memberikan dampak buruk bagi psikis mental seseorang. seperti yang diungkapkan oleh psikolog Intan Erlita bahwa komentar komentar jahat bisa menyerang psikis dan mental . Dampak negatif dari komentar negatif ya ini cukup merusak psikis. Karena setiap hari banyak banget komentar-komentar yang menjatuhkan secara psikis mental. Tentunya ini akan menjadi toxic. Itu tadi mungkin ada orang-orang yang menggunakan sosial media untuk ranah positif," ungkap Intan Erlita di Jakarta, Senin (29/12).
oleh karenanya banyak orang orang yang merasakan komentar negatif dan berujung stress dan depresi hingga memutuskan untuk bunuh diri ketika mendapat komentar negatif secara terus menerus, tidak hanya public figur namun orang orang biasa juga bisa terkena stress karena hujatan dikolom komentar media sosial.
contoh kasusnya adalah Sita Tyasutami yang merupakan pasien covid 19 pertama di Indonesia yang sekarang telah sembuh dari covid, namun masih terus menerima hujatan dari netizen di media sosial, dan hujatan tersebut pastinya menganggu mental sita, kondisi tersebut menyebabkan sita pada saat perawatan penyembuhan covid harus merasakan berbagai gejala karena depresi mengingat hujatan netizen yang dilontarkan kepadanya. padahal saat saat pertama kali dirawat , berbagai gejala covid sudah berangsur hilang tapi karena dihujat netizen terus menerus membuat mental sita kacau dan sering menangis. hingga akhirnya sita sadar dan berusaha bangkit dari keterpurukannya karena netizen, dan ia tak ingin kondisi mentalnya terus tergangu. oleh karena itu sita tak henti hentinya menyuarakan tentang pentingnya kesehatan mental.
maka dari itu sudah seharusnya semua orang berhati hati saat menggunakan sosial media dalam berkomentar . jika memang sosial media sudah sedang tidak baik dikonsumsi (digunakan) disarankan untuk rehat sejenak dari media sosial yang membuat perasaan toxic terus timbul. hal tersebut akan menjadi lebih baik daripada memberikan komentar negatif kepada seseorang yang tidak kita ketahui latar belakang kehidupannya yang mana tau akan menimbulkan kecemasan,stress, dan depresi hingga bunuh diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H