Lihat ke Halaman Asli

Bintang, Selamatkan Aku!

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seterang itukah sinar yang kau pancarkan, Bintang? Hingga aku tenggelam dalam kilauanmu yang samar. Mengapa ketika aku hendak menikmati angin malam bersama kunang-kunang, kau seolah datang dan jatuhkan seribu meteor di jantungku.

Entah racun apa yang kau berikan padaku dua belas tahun yang lalu. Yang kutahu, ketika aku terbangun, aku mendapati diriku melayang dan ingin curi engkau dari angkasa.

Tahukah kau? Racun itu telah mengalir dalam regulasi darahku. Perlahan-lahan membentuk sel-sel baru dalam volume yang semakin tidak sedikit dari waktu ke waktu. Lihatlah hasil perbuatanmu, Bintang. Aku pesakit sekarang. Sudah kronis dan hanya bunga ajaib dari puncak gunung nun jauh di mata yang mungkin bisa menyembukanku.

Coba bayangkan, Bintang. Dua belas tahun aku bersahabat dengan penyakit ini. Waktu yang cukup lama hanya untuk merangkai rangkaian kata yang mungkin kau sendiri juga tidak paham apa maksud aku berbuat begini.

Bintang,

Ulurkan sedikit cahayamu.

Atau campakkan aku ke puncak gunung itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline