Lihat ke Halaman Asli

Maria Friday

Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta

Gaya Hidup Konsumerisme dalam Film "Orang Kaya Baru" (2019), Tontonan Seru di Kala Pandemi

Diperbarui: 24 September 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: imdb.com)

Pada umumnya sebuah film pasti menyisipkan suatu pesan atau makna yang ingin disampaikan kepada penonton melalui alur cerita, adegan dan lain sebagainya. Ketika menonton suatu film kita pasti mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda untuk memaknai film tersebut.

Sudut pandang untuk memaknai sesuatu bisa disebut sebagai paradigma. Paradigma dapat digunakan untuk membedah makna dari film hingga mengkritisi sebuah film. Salah satu paradigma yang bisa digunakan untuk mengkritik suatu film ialah paradigma kritis.

Paradigma Kritis

Menurut Lawrence Neuman, paradigma kritis adalah pendekatan yang melihat bahwa realitas sosial selalu berubah, dan perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai ketegangan dan konflik dari relasi atau institusi sosial (Halik, 2018).

Paradigma kritis bertujuan untuk memberi kritik, memperbaiki, dan mengubah realitas sosial yang timpang, tidak seimbang, dan terdominasi. Dapat dikatakan paradigma kritis memiliki tujuan untuk transformasi sosial.

Film Orang Kaya Baru dan Isu Konsumerisme

Apa yang akan kamu lakukan ketika kamu mendadak menjadi orang kaya?

Mungkin kamu akan menghamburkan uang, membeli rumah atau barang mewah, atau malah sebaliknya kamu lebih memilih menabung dan menggunakan uang itu dengan baik. Kalau kamu berada di pilihan tersebut, sepertinya kamu harus menonton film Orang Kaya Baru!


Orang Kaya Baru atau OKB merupakan film keluarga dengan genre drama komedi yang dirilis tahun 2019. Film garapan Joko Anwar dan Ody C. Harahap ini diperankan oleh Lukman Sardi (Bapak), Cut Mini (Ibu), Derby Romero (Duta), Raline Shah (Tika), Fatih Unru (Dodi), dan sejumlah artis tanah air lainnya.

Film Orang Kaya Baru menawarkan cerita sederhana yang dikemas dengan berbagai komedi ringan di dalamnya. Namun siapa sangka, film keluarga ini sebenarnya menonjolkan isu konsumerisme tentang 'orang kaya'.

Menjadi kaya dan mempunyai banyak uang sepertinya merupakan cita -- cita dari banyak orang. Pada umumnya, orang berpikir bahwa hidup sebagai orang kaya akan membuat kita lebih bahagia dan dapat melakukan berbagai hal yang kita inginkan, seperti dialog tokoh di bawah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline