Hello sobat, Kalian pasti bertanya-tanya apakah otak bersimulasi dengan emosi dan apakah bisa antara otak berfikir dengan otak emosional? Nah kali ini dalam atrikel yang saya tulis saya akan jelaskan bagaimna otak bersimulasi karenanya emosi dan menyelaraskan antara otak berfikir dan otak emosional.
Dari hasil penelitian Daniel Goleman, pengarang "Emotional Intelligence", tentang otak dan ilmu perilaku yang dimuat "The New York Times", menarik untuk dikaji.
Terkadang otak berfikir itu disebut otak kiri yang di tegaskan bahwasannya apa-apa yang di ketahui di likungan sekitar yaitu otak berfikir, Sedangkan apa-apa yang merasakan yaitu otak emosional, emosi juga muncul ketika kita suka,bahagia,sedih,dan marah.
Orang kadang berfikir emosional hanyalah melihat orang lain marah terhadap masalahnya,akan tetapi ada banyak sekali bentuk rasa emosional manusia itu.
Nah emosional dapat terjadi apabila seseorang mengeluarkan ekspresi atau bentuk emosional mereka, Contoh mahasiswa di beratkan dengan tugas yang cukup banyak dan pengumpulannya hanya 1 hari,Mungkin mahasiswa-mahasiswa dapat mengutarakan rasa marahnya dan ada juga rasa dengan wajah yang datar. Semuanya itu terjadi sebelum kita berfikir.
Ada juga rasa emosional itu terbentuk di dalam alam sadar dan di bawah kesadaran manusia. Terkadang alam bawah sadar juga memiliki potesi untuk terapi psikologis seseorang tsb untuk menyembhkan berbagai kendala mental dll.
Sigmund Freud, 'bapak' psikoanalisis yang mempopulerkan tentang pikiran yang berada di alam bawah sadar, mengibaratkan kesadaran pikiran kita sebagai fenomena gunung es, di mana yang terlihat di atas permukaan laut hanya sedikit, sedangkan bagian besar dari gunung es tersebut tenggelam jauh di dalam lautan. Alam bawah sadar juga terkadang tak lepas dengan berbagai imajinasi seseorang yang terkadang membawa segi positif dan negatif.
Dan terapi juga bisa kita lakukan saat kita keluar rumah, Otak dan emosi akan bersimulasi dengan adanya pergantian oksigen yang masuk dalam tubuh seseorang,dan mereka akan merasakan ketenangan di dalam fikiran dan perasaan mereka,di karenakan mereka mengrefresh otak mereka dengan suasana sejuk dan santai. Istilah emosi menurut ahli Psikologi yaitu Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Akan tetapi emosi juga memiliki segi positif yaitu:
1. Sebagai responsif otomatis
2. Mengkomunikasikan rasa niat terhadap seseorang
3. Memotivasi apa yang telah dia capai