Lihat ke Halaman Asli

Ida Hutasoit

Penulis. Editor

KUATNYA CINTA

Diperbarui: 20 Maret 2021   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Love is cure,
Love is power
Love is the magic of changes
Love is the mirror of divine beauty...

Untuk tetap sehat dan panjang umur kita selalu dianjurkan untuk menjalani pola hidup yang sehat. Tetapi kita sering lupa faktor lain yang tak kalah penting untuk membuat kita selalu sehat, yaitu cinta.

Meski tidak bisa dilihat, bukan berarti cinta tidak berpengaruh pada kesehatan. Kalau tidak percaya, lihatlah orang yang sedang jatuh cinta. Meski pola hidup dan pola makannya belum tentu sehat, tapi mereka nampak segar dan penuh energi. Tetiba saja mereka bisa menjadi kuat, bekerja siang dan malam seolah mendapat energi ekstra.

Kenyataannya, sejumlah penelitian memang menunjukkan bahwa cinta membikin kita lebih sehat. Namun tidak semua cinta punya efek menyembuhkan. Misalnya cinta romantis. Meski bisa membantu penyembuhan, namun cinta jenis ini cepat sekali berlalu. Dan seringkali malah menimbulkan depresi tatkala patah hati atau cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta terbaik dalam penyembuhan adalah cinta yang mengandung kasih, penerimaan dan pengertian. Jadi mengandung unsur spiritual dan emosional. Walau bisa juga menjadi romantis.

Dr. Bernie Siegel, penulis buku Love, Medicine and Miracle menyebutnya cinta tanpa pamrih (unconditional Iove). Cinta jenis ini menurutnya mengandung energi penyembuhan yang kuat. Bagaimana bisa demikian?

Penelitian di Yale University terhadap 119 pria dan 40 wanita yang menjalani pemeriksaan pembuluh darah koroner, menemukan hasil: Mereka yang merasa paling dicintai dan didukung pasangannya, punya lebih sedikit penyumbatan di arteri jantungnya dibanding kelompok lainnya.

Jika merasa dicintai baik pengaruhnya bagi kesehatan jantung, penelitian itu juga memperlihatkan bahwa memberikan cinta ternyata juga bisa membuat orang awet muda. Dengan kata lain, semakin banyak seseorang memberi cinta dan dukungan pada sesama, semakin lambat proses penuaan terjadi padanya.

Orang yang merasa dicintai, dipedulikan, menikmati dukungan serta kedekatan akan menjadi lebih bahagia dan sehat. Risiko menderita penyakit menjadi lebih kecil. Kesempatannya menjadi Iebih besar untuk bertahan hidup. Meski dalam praktiknya selama ini lebih banyak membantu penderita kanker, Dr. Bemie Siegel begitu yakin bahwa kekuatan cinta bisa mengatasi berbagai penyakit. Menurutnya, cinta tanpa syarat (unconditional love) merupakan perangsang sistem kekebalan yang paling hebat. Dengan sepenuhnya menyayangi diri sendiri dan orang lain, secara otomatis kadar immunoglobulin dalam darah kita meningkat.

Nah, sudah tahu kekuatan cinta? Jangan pelit, jangan sungkan, jangan lalai untuk memperlihatkan cinta dan dukungan kita terhadap orang-orang yang kita kasihi, juga orang-orang yang membutuhkannya. 

Dunia ini butuh cinta kasih kita. 

Dunia ini butuh disembuhkan. 

Saya dan Anda juga.

So let's spread love! The power of love....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline