Lihat ke Halaman Asli

Ida Ayu Hita Widyasanti

S2 Ilmu Manajemen - Universitas Pendidikan Ganesha

Gen-Z dan Perilaku Konsumtif yang Mengancam Masa Depan

Diperbarui: 13 Desember 2023   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini generasi Z atau Gen-Z tengah menjadi topik pembicaraan yang hangat. Banyak isu-isu yang menyelimuti Gen-Z akibat dari banyaknya fenomena yang generasi ini buat. Isu kesehatan mental, isu terkait dengan perilaku sosial dan isu terkait perilaku konsumtif yang diduga membuat Gen-Z kedepan akan sulit memiliki hunian. Generasi Z adalah kelompok generasi yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Meskipun tidak ada batasan pasti tentang rentang tahun kelahiran, generasi ini secara umum diidentifikasi sebagai kelompok yang lahir setelah generasi Y (millennials) dan merupakan penerus generasi X. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh KG Media dimana terdapat 3.224 responden yang yang berusia 17-34 sebanyak 83% menunjukkan bawa masalah yang seringkali dihadapi adalah masalah finansial dan kesulitan mendapat pekerjaan. Adanya kesulitan mendapatkan pekerjaan dapat disebabkan oleh tingginya persaingan di pasar kerja. Banyaknya jumlah pencari kerja dibandingkan dengan jumlah lowongan pekerjaan dapat menciptakan ketidakpastian dan persaingan yang sengit. Harga rumah yang terus meningkat secara signifikan dalam kurun waktu 10 tahun melebihi kenaikan gaji pekerja di Jakarta. Hal ini menyebabkan kesenjangan antara kemampuan finansial pekerja dan harga properti yang semakin besar. Selisih yang semakin besar antara kenaikan gaji dan harga rumah menunjukkan bahwa kemampuan finansial pekerja tidak sejalan dengan kenaikan biaya properti. Hal ini dapat menjadi hambatan besar dalam mencapai kepemilikan rumah. Pemilik rumah mungkin menghadapi kendala dalam memenuhi persyaratan kredit untuk membeli rumah. Hal ini dapat menjadi faktor utama yang menghambat Generasi Z untuk memiliki rumah sendiri.

Generasi Z tumbuh dengan teknologi digital dan internet. Mereka dianggap sebagai "digital natives" karena terbiasa menggunakan perangkat teknologi sejak dini. Generasi Z sering dianggap memiliki gaya belajar yang berbeda, lebih terbiasa dengan pembelajaran mandiri dan akses cepat terhadap informasi melalui internet. Generasi Z adalah pengguna aktif media sosial. Mereka menggunakan platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman. Namun penguasaan teknologi tersebut nyatanya dapat memberikan dampak negatif terhadap perilaku keuangan dari Gen-Z. Kesulitan finansial dapat menjadi pemicu perilaku konsumtif. Generasi Z, terdorong oleh budaya konsumsi dan tuntutan media sosial, mungkin cenderung melakukan pembelian impulsif untuk memenuhi keinginan segera tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang. Kesenjangan finansial dapat mengakibatkan ketergantungan pada gaya hidup konsumtif, di mana Generasi Z mungkin cenderung menghabiskan lebih dari yang seharusnya untuk mencocokkan citra atau gaya hidup tertentu yang diharapkan oleh masyarakat atau lingkungan mereka. Kesulitan membeli rumah dapat disebabkan oleh kurangnya kebiasaan menabung. Perilaku konsumtif yang tidak terkendali dapat menghambat kemampuan untuk mengalokasikan dana untuk investasi jangka panjang, seperti kepemilikan rumah. Tekanan sosial untuk memenuhi standar tertentu dapat mendorong Generasi Z untuk mengadopsi perilaku konsumtif. Upaya untuk terus tampil sesuai tren atau ekspektasi dapat memicu pengeluaran yang tidak terkendali. Kesulitan membeli rumah dapat menciptakan ketidakpastian terkait investasi jangka panjang. Perilaku konsumtif yang tidak terkendali dapat merugikan kemampuan generasi ini untuk mengakumulasi kekayaan jangka panjang melalui kepemilikan properti. Kesemuanya, hal ini dapat membentuk lingkaran setan di mana perilaku konsumtif yang tidak terkendali dapat memperburuk kesulitan finansial, dan sebaliknya. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi keuangan, membantu Generasi Z memahami pentingnya perencanaan keuangan, menabung, dan berinvestasi dengan bijak untuk memastikan masa depan finansial yang lebih stabil.

Pendidikan keuangan dapat membantu Generasi Z memahami konsep penting seperti perencanaan anggaran, perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, serta arti penting menabung. Dengan pemahaman ini, mereka lebih cenderung membuat keputusan keuangan yang bijak dan menghindari perilaku konsumtif yang merugikan. Pengelolaan keuangan yang baik melibatkan kebiasaan menabung secara teratur. Pendidikan keuangan dapat memberikan wawasan tentang manfaat menabung, baik untuk menghadapi situasi darurat maupun untuk merencanakan investasi masa depan, seperti membeli rumah atau memulai bisnis. Generasi Z yang memiliki pemahaman tentang pengelolaan keuangan juga akan lebih mampu mengelola utang dengan bijak. Mereka akan lebih berhati-hati dalam mengambil kredit dan memahami implikasi jangka panjang dari keputusan keuangan tersebut. Pendidikan keuangan membekali Generasi Z dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ekonomi, seperti krisis keuangan pribadi atau perubahan dalam kondisi pasar kerja. Mereka dapat mengembangkan strategi keuangan yang adaptif dan tanggap terhadap perubahan. Mengelola keuangan bukan hanya tentang pengeluaran sehari-hari, tetapi juga tentang investasi jangka panjang. Pendidikan keuangan dapat meningkatkan kesadaran tentang instrumen investasi dan membantu Generasi Z untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Generasi Z yang memiliki pengetahuan dan keterampilan keuangan yang baik cenderung mengurangi tingkat stres terkait keuangan. Mereka dapat merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik, mengurangi ketidakpastian, dan menciptakan stabilitas finansial.

Ida Ayu Hita Widyasanti - Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline