Lihat ke Halaman Asli

Ida Ayu

Dosen Keperawatan

Sosialisasi Perijinan Berusaha UMK Risiko Rendah dan Menengah di Desa Dawuhan Kulon

Diperbarui: 15 Januari 2025   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kebocoran, Kabupaten Banyumas – Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Harapan Bangsa, mahasiswa Universitas Harapan Bangsa, bersama dengan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman, Mas Abdul, dan Rumah BUMN Purbalingga yang diwakili oleh Bapak Anhar Ardiyanto, telah mengadakan sosialisasi mengenai perijinan berusaha untuk UMK dengan risiko rendah dan menengah di Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kebocoran, Kabupaten Banyumas pada hari Rabu, 8 Januari 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 25 peserta, yang sebagian besar adalah ibu-ibu penggiat PKK di desa tersebut yang memiliki usaha di bidang fashion dan makanan ringan, seperti tempe ireng (tempe hitam) dan rengginan.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di salah satu rumah warga yang strategis di pusat desa, menghadirkan suasana hangat dan penuh antusiasme dari para peserta. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena informasi yang diberikan sangat relevan dan dapat membantu mereka dalam mengelola usaha yang telah dijalankan. Sebagian besar peserta adalah ibu rumah tangga yang juga mengelola usaha kecil, seperti pembuatan tempe ireng yang merupakan makanan khas desa, serta usaha makanan ringan rengginan yang populer di kalangan masyarakat setempat.

Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya perijinan usaha bagi para pelaku UMK, khususnya yang berisiko rendah dan menengah. Mahasiswa KKN menjelaskan prosedur perijinan berusaha, serta manfaat dari memiliki izin usaha yang sah, yang tidak hanya memberikan perlindungan hukum tetapi juga membuka peluang untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk. Selain itu, peserta diberikan pemahaman tentang jenis izin yang dapat diperoleh untuk usaha kecil dan cara mengajukan izin sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.

Tema kegiatan KKN ini mengusung isu kemiskinan ekstrem, stunting, dan angka putus sekolah/anak tidak sekolah, yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat di Desa Dawuhan Kulon. Banyak keluarga di desa ini yang masih mengandalkan sektor pertanian atau usaha mikro tradisional. Dengan adanya pelatihan dan informasi mengenai cara mengurus izin usaha, diharapkan para pelaku UMK dapat mengembangkan usaha mereka secara legal dan lebih terstruktur, sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan membantu mengurangi kemiskinan di desa tersebut.

Ibu-ibu penggiat PKK yang hadir dalam sosialisasi ini menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Mereka merasa sangat terbantu dengan informasi yang diberikan, terutama mengenai cara mengurus izin usaha. “Kami sangat berterima kasih atas informasi yang diberikan, karena dengan legalitas yang jelas, usaha tempe ireng dan rengginan kami bisa berkembang lebih luas dan dikenal banyak orang,” ujar salah satu peserta.

Selain materi tentang perijinan usaha, para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mahasiswa KKN, bersama Mas Abdul dari Universitas Jenderal Soedirman, juga memberikan saran praktis mengenai cara memasarkan produk secara lebih efektif dan meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif di pasar.

Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi salah satu upaya Universitas Harapan Bangsa dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat desa melalui pendidikan dan pendampingan UMK. Dengan pelatihan ini, mahasiswa berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Dawuhan Kulon, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan membantu mengatasi kemiskinan ekstrem yang masih menjadi masalah besar di desa tersebut. Dengan pengelolaan usaha yang lebih baik dan legalitas yang jelas, para pelaku UMK dapat memperluas pasar mereka dan menciptakan lapangan pekerjaan, yang pada gilirannya membantu meningkatkan perekonomian desa.

Pelatihan ini juga sejalan dengan komitmen Universitas Harapan Bangsa untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah sosial, seperti stunting dan angka putus sekolah, dengan cara meningkatkan perekonomian keluarga melalui pemberdayaan UMK. Dengan meningkatnya pendapatan keluarga, diharapkan anak-anak dari keluarga pelaku UMK yang mengikuti sosialisasi ini bisa melanjutkan pendidikan mereka, sehingga bisa mengurangi angka putus sekolah di desa tersebut.

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya perijinan usaha dan pengelolaan UMK yang baik, agar usaha mereka dapat berkembang secara ekonomi dan tetap beroperasi dengan lebih aman. Selain itu, sosialisasi ini memberi kesempatan bagi ibu-ibu di Desa Dawuhan Kulon untuk saling berbagi pengalaman dan membangun jaringan usaha yang lebih kuat.

"Antusiasme Ibu-Ibu PKK  dalam Sosialisasi Perijinan UMKM untuk Meningkatkan Usaha Lokal"

Ke depan, Universitas Harapan Bangsa berencana untuk terus mengembangkan program KKN yang fokus pada pemberdayaan UMK di desa-desa lain, untuk turut berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pengembangan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, masyarakat desa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk menciptakan perubahan positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline