Lihat ke Halaman Asli

Berkebun Organik Itu Mudah dan Murah, Tulisan Berseri tentang Berkebun Organik (Seri 2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13103665481864619514

Berkebun Organik Secara Konvensional

Berkebun organik menggunakan metode konvensianal adalah berkebun dengan menerapkan cara bertanam konvensional, hanya menggunakan pupuk kandang/kompos dan tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida produksi pabrikan. Pola ini diterapkan oleh sebagian pekebun organic untuk mendapatkan hasil tanaman baik daun, batang, bunga dan buah yang tidak mengandung residu bahan kimia berbahaya, logam berat dan pestisida.

[caption id="attachment_121984" align="alignnone" width="448" caption="Lahan Berkebun Organik"][/caption]

Pengolahan Lahan

Penggarapan lahan dilakukan selayaknya mempersiapkan kebun pada umumnya. Tanah dicangkul secara merata dan pastikan tanah dibalik dan dibangunkan agar sirkulasi oksigen di dalam tanah menjadi baik (Tahap penggemburan). Tahap ini penting sekali karena udara adalah sumber nitrogen (N) unsur penting zat hara untuk pertumbuhan tanaman, dengan dibalik dan digemburkan tanahnya maka akan terbentuk pori-pori untuk sirkulasi udara dan air.

Campurkan pupuk kandang/kompos dengan tanah yang sudah digemburkan. Pupuk kandang/kompos yang dibutuhkan perhektar lahan adalah 6-10 ton, tergantung jenis tanaman yang hendak ditanam. Untuk menanam sayuran cukup menggunakan 6-7 ton pupuk kandang/kompos.

Lahan yang sudah dicampur pupuk kandang/kompos belum bisa langsung digunakan, sebaiknya dibiarkan dalam 1-2 minggu terkadang sampai 2 bulan setelah pencampuran, lahan baru bisa digunakan. Mengapa demikian? Pupuk kandang/kompos adalah media dan makanan untuk bakteri tanah agar berkembang secara optimal. Setelah bakteri yang dibutuhkan oleh tanaman berkembang secara optimal maka tanah bisa digunakan, kondisi ini terlihat pada tekstur tanah yang menjadi gembur.

Pemupukan

Pemberian kompos dapat dilakukan secara bertahap jika tanaman yang ditanam mempunyai umur relative panjang, lebih dari satu bulan. Agar ketersediaan makanan untuk perkembangan bakteri dapat berkelanjutan hingga masa panen.

Bertanam/berkebun secara konvensional membutuhkan talenta tersendiri. Sebagai pekebun harus cepat dan tanggap mengenali kebutuhan tanaman jika terjadi masalah, apakah unsur hara utama yang dibutuhkan tanaman yaituN, P dan K nya telah terpenuhi secara optimal atau belum. Karena konsep yang diterapkan dalam berkebun konvensional mengacu pada menggunakan bahan sumber kebutuhan tanaman maka harus banyak menggali sumber-sumber hara yang dapat digunakan.

Penanaman

Bibit tanaman dapat segera ditanam jika tanah yang diolah sudah siap untuk ditanami. Ada bibit tanaman yang bisa langsung ditanam, contoh bayam, kangkung, jagung, kacang tanah, buncis, dll. Ada juga yang harus disemai dahulu seperti cabai, caisim, pakcoi, tomal, terong dan masih banyak lagi.

Lakukan survey terlebih dahulu tentang kondisi tanah, apakah tanah di daerah yang digunakan cocok untuk tanaman yang akan dibudidayakan. Untuk tanaman kangkung dan bayam relative mudah tumbuh dan menyesuaikan diri.

Perlu diingat : Sebagai pekebun yang bertujuan menghasilakan tanaman organik maka harus betul-betul menguasai dan mempelajari tanamannya agar tanaman yang dihasilkan adalah tanaman yang unsur gizinya optimal. Bukan hasil tanaman yang hanya sekedar dapat hidup, tumbuh dan dipanen.

Penyiraman

Pastikan lahan yang hendak digunakan berkebun mempunyai akses untuk mendapatkan air, ini sangat penting sekali. Tanaman butuh penyiraman minimal 1 kali sehari, jika kondisi dan suhu sangat ektrim maka dibutuhkan penyiraman hingga 2 kali sehari.

Penyulaman

Lakukan penyulaman tanaman/bibit pada hari ke 4-5, maksimal hari ke 7 jika ternyata bibit /tanaman yang ditanam tidak tumbuh. Tanam ulang bibit/tanaman ditempat tanaman yang tidak tumbuh.

Penyiangan

Penyiangan adalah melakukan pencabutan rumput/gulma yang dapat mengganggu perkembangan tanaman budidaya. Tanaman ini harus dicabut karena akan menyita unsur hara tanaman utamanya.

Lakukan perawatan pada tanaman secara keseluruhan dengan rasa senang dan terlibat secara emosional, maka Anda akan mendapatkan bahwa berkebun itu menyenangkan, menyehatkan dan menghasilkan.

Untuk tahu lebih detil tentang berkebun organic ikutilah AKADEMI BERKEBUN tgl 17 Juli bersama Indonesia Berkebun (@IDBerkebun), acara diselenggarakan di Ruko Golden Boulevard Blok H2/36-39 BSD City, Tangerang. Daftarkan segera karena event ini GRATIS dan TERBATAS. Sms nama lengkap, no HP dan email ke no 081906333165.

Selamat berkebun dan semoga sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline