Pengenalan peta bencana alam yang terjadi di Kota dan Provinsi Jambi | Sumber gambar : dok. pribadi Tim PPM
Juventa, S.T., M.T. Ketua tim pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) ini, menyatakan, "Kami percaya bahwa pendidikan menyeluruh tentang mitigasi bencana dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan persiapan yang lebih baik kepada masyarakat untuk menghadapi potensi bencana." Inisiatif ini melibatkan siswa dan guru dari SMP N 9 dan SMP N 20 Kota Jambi, dengan mahasiswa dan dosen sebagai fasilitator. Kurikulum disampaikan melalui metode interaktif dan edukatif sesuai dengan pendekatan Kurikulum Merdeka Belajar. "Kami berharap inisiatif ini bukan hanya upaya satu kali, melainkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Pendidikan yang terus-menerus mengenai mitigasi bencana perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan," tambah Juventa, S.T., M.T.
Siswa dari SMP N 9 dan SMP N 20 Kota Jambi menyambut positif inisiatif ini, menyatakan bahwa mereka sekarang merasa lebih siap dan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi darurat. Riyanto, S.Pd, Kepala SMP N 20 Kota Jambi, menyampaikan rasa terima kasih kepada Program Studi Teknik Geofisika Universitas Jambi atas inisiatif yang memberikan dampak positif. "Ini adalah langkah positif untuk mempersiapkan generasi muda kita menghadapi bencana. Semoga kegiatan serupa dapat dilakukan dan ditingkatkan di berbagai sekolah," ujarnya.
Program "Community Empowerment: Implementasi Disaster Resilience Dalam Mendukung Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar" diharapkan dapat menjadi model untuk program serupa di berbagai wilayah. Dengan fokus pada pendidikan dan keterlibatan aktif masyarakat, inisiatif ini bertujuan untuk membangun ketangguhan terhadap bencana dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih aman dan terinformasi. Sebagai bagian dari inisiatif ini, peserta diberikan materi mengenai pemahaman dasar kebencanaan dan potensi bencana di Provinsi Jambi dan Kota Jambi, termasuk modul dan peta.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pengalaman langsung menggunakan aplikasi InaRisk untuk mengevaluasi risiko bencana di Indonesia dengan menggunakan teknologi Android. Pendekatan serba guna ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis, memupuk pemahaman holistik tentang ketangguhan bencana.