Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Lagu Favorit "Hello Mr. Heartache"

Diperbarui: 8 Desember 2015   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lagu yang akan saya bagikan kali ini adalah lagu berjudul "Hello Mr. Heartache" dari Dixie Chicks. Jangan panik dulu jika anda tidak mengenal nama Dixie Chicks, karena memang nama grup musik ini tidak begitu populer di Indonesia. Nanti saya akan menceritakan sedikit tentang grup musik ini.

Lagu yang bergenre Country (sub-genre Honky-Tonk) ini menjadi salah satu lagu favorit saya karena, sebagaimana umumnya lagu Country Honky-Tonk, lagu ini sangat 'easy-listening' namun temponya cukup sedang. Liriknya mengisahkan tentang seorang yang sudah beberapa kali mengalami sakit hati sehingga ketika hal tersebut terjadi lagi dia sudah merasa terbiasa dan kemudian menanggapinya dengan 'enjoy', bahkan mengucapkan selamat datang.

Meskipun 'easy-listening', namun komposisi lagu ini cukup 'ramai' dengan kombinasi instrumen piano, biola, dan steel-guitar. Jadi jangan harap anda akan mengantuk ketika mendengar lagu ini.

Meskipun tidak terlalu populer di Indonesia, Dixie Chicks sangat populer di Amerika Serikat dan di beberapa negara Eropa. Sebetulnya beberapa tahun yang lalu nama grup ini sempat diangkat di beberapa media massa di Indonesia. Saat itu Amerika di bawah presiden George Walker Bush sedang melakukan invasi ke negara Irak yang berujung pada "pembunuhan" terhadap presiden Irak Saddam Hussein. Dalam sebuah konser di London tahun 2003, vokalis utama grup ini (Natalie Maines) melontarkan ungkapan yang belakangan menjadi kontroversi besar di Amerika Serikat. Saat itu dia berkata bahwa dia merasa malu presiden Amerika berasal dari daerah yang sama dengan dia, yaitu Texas.

Ungkapan itu langsung mendapat kecaman hebat dari kaum ultra-nasionalis di Amerika Serikat yang ternyata jumlahnya sangat besar. Segera setelah itu sejumlah stasiun radio Amerika Serikat memboikot Dixie Chicks dengan tidak lagi memutar lagu-lagunya. Sejumlah orang juga secara demonstratif menunjukkan kemarahannya dengan menghancurkan album Dixie Chicks yang mereka miliki, dan menyobek tiket konser yang akan berlangsung. Tidak hanya sampai disitu, bahkan Dixie Chicks juga menerima ancaman pembunuhan.

Dixie Chicks sempat vacum beberapa tahun setelah rentetan kejadian tersebut, dan 'come back' dengan sebuah album baru berjudul "Taking The Long Way" pada tahun 2006. Lagu-lagu dalam album ini banyak mengisahkan peristiwa yg mereka alami akibat ungkapan kontroversial tahun 2003.  Salah satu lagunya "Not Ready to Make Nice" mengungkapkan betapa mereka tidak bersedia meminta maaf atas ungkapan kontroversial tersebut.

Secara komersial album ini tentu saja tidak sesukses album-album Dixie Chicks sebelumnya, karena publik Amerika masih marah terhadap mereka. Apalagi Dixie Chicks menolak meminta maaf atas ucapan yg membuat tersinggung publik Amerika beberapa tahun sebelumnya. Namun para juri American Music Award tidak dapat mengkhianati profesionalitas mereka. Album ketujuh Dixie Chicks tersebut dinominasikan untuk memperoleh Grammy Award di 5 kategori. Dua kategori untuk album (Album of the Year dan Best Country Album), dan tiga kategori untuk lagu "Not Ready to Make Nice"  (Song of the Year, Record of the Year and Best Country Performance by a Duo or Group with Vocal)

Luar biasanya, Dixie Chicks berhasil menyabet Grammy Award untuk kelima kategori dimana mereka dinominasikan tersebut. Sekaligus itu merupakan kemenangan Dixie Chicks terbesar di ajang Grammy Award.

Berikut ini lagu "Hello Mr. Heartache" di YouTube 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline