Lihat ke Halaman Asli

Ichsan Nur Ramadhan

Mahasiswa Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengapa ISIS Sangat Berbahaya bagi Berbagai Negara?

Diperbarui: 2 Januari 2024   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ISIS merupakan salah satu kelompok teroris yang berasal dari Al-qaeda yang memiliki pemikiran dan paham radikal yang berbeda dengan Al-qaeda. ISIS memiliki ajaran yang dituangkan kedalam manhaj. 

Organisasi ini mendapat perhatian global karena tindakan kekerasan, termasuk serangan teroris, pembunuhan massal, dan upaya mendirikan kekhalifahan yang dinyatakan sendiri di sebagian Irak dan Suriah.

ISIS sangat berbahaya bagi berbagai negara karena mereka terlibat dalam tindakan kekerasan ekstrem, termasuk serangan teroris, pembunuhan massal, dan upaya untuk mendirikan kekhalifahan dengan menerapkan interpretasi radikal dari hukum Islam. 

Organisasi ini telah menimbulkan ancaman global, merusak keamanan regional, dan menyebabkan penderitaan besar bagi warga sipil. Selain itu, ISIS juga menggunakan propaganda dan merekrut simpatisan di seluruh dunia, menimbulkan risiko lebih lanjut terhadap stabilitas dan keamanan internasional.

Berbicara mengenai ideologi yang dimiliki oleh ISIS, penulis berangkat dari ideologi yang berasal dari Salafi Jihadis. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perang yang terjadi seperti di Damaskus dan Palestina. Pada kedua perang tersebut, tidak ada perbedaan antara agama dan negara. Semua keputusan harus didasarkan kepada interpretasi garis keras Syariah (hukum Islam) yang secara brutal harus ditegakkan di seluruh daerah kekuasaan ISIS. 

Secara bahasa, kata 'salaf' berarti yang sudah lalu, namun kata 'salaf' atau 'salafiyah' digunakan untuk menunjuk generasi perintis umat Islam. Karena Salafiyah merupakan suatu manhaj (metode) untuk memahami dan menerapkan Islam, maka dakwah salafiyah merupakan seruan untuk mengajak kembali kepada manhaj sahabat Rasulullah SAW, dan dakwah yang diserukan para ulama dari kalangan sahabat dan tabi'in. 

Oleh karena itu, salafi menjadi istilah yang sah untuk disematkan pada setiap orang yang berusaha memelihara kemurnian aqidah dan manhaj agar selalu sesuai dengan agama Rasulullah SAW dan para sahabat sebelum terjadi perpecahan. 

Selain itu, istilah salafi juga digunakan untuk generasi berikutnya yang mengikuti mereka terutama dari kalangan tabi'in dan tabi'ut tabi'in serta para Imam Sunnah yang senantiasa menjaga kemurnian Islam. ISIS menggunakan pengalaman salaf shalih sebagai patron mati, sehingga kita harus menolak semua yang tidak sesuai dengan pengalaman salaf shalih. Artinya, menurut tuntutan zamannya, generasi salaf adalah yang terbaik. Manhaj menjadi bagian penting dalam publikasi ISIS.

Dengan label ideologi ekstrimis, ISIS adalah kelompok dengan kombinasi ideologi ekstrimis dan pengalaman gerilya, keahlian militer profesional, perekrutan, memiliki aliran dana yang besar, memiliki koleksi senjata yang amat besar selalu melakukan pembunuhan, dan penindasan terhadap penduduk lokal atas nama Islam. 

Pembenaran atas tindakan membunuh penduduk Islam adalah komponen kunci dari idelogi yang berbeda dengan Al Qaeda. ISIS secara eksplisit dan agresif menyerang Syiah, seperti masjid, kuil, dan warga sipil. Kelompok yang diketuai oleh Zarqawi dan Bin Laden adalah kelompok yang mengikuti paham salafi Islam yang menganggap Syiah adalah sebuah pengikut murtad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline