Lihat ke Halaman Asli

Pelacur : Ini Saatnya “Melacurkan Diri”

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bertahun-tahun aku terlelap dalam nikmat dunia, nikmatnya dunia hitam yang penuh kesenangan semu. Tawa canda, kepulan asap rokok, hingar bingarnya dentuman musik hingga minuman keras yang akhirnya berujung pada hubungan badan telah ku lalui. Ya ...... aku adalah sang pelacur yang melacurkan diri untuk lelaki hidung belang demi beberapa lembar uang.

Uang telah mengalahkan akal sehatku dan uang membuatku rela untuk mengangkang demi kepuasan sesaat kaum Adam yang menyimpang. Torehan dosa telah aku tancapkan berulang kali hingga aku merasa malu kepada bro ’Atid yang selalu sibuk mencatat perbuatanku dibandingkan bro Rakib yang relatif santai-santai saja.

Dalam surau yang kecil ini, menjelang bulan Ramadhan aku bertekad untuk “melacurkan diri” kepada-Mu sang penguasa jagad raya. Aku bersujud pada-Mu, ku serahkan tubuh ini lima waktu sehari untuk-Mu dan bangunkanlah aku pada dini hari untuk melayani-Mu hingga menjelang pagi. Aku tahu dosaku terlalu banyak dan masa laluku terlalu kelam, tapi terimalah layanan spesialku hanya untuk-Mu untuk mendapatkan lembaran keridhaan-Mu. Amin ........

Tulisan lain ada di sini : www.ichlashngakak.blogspot.com





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline