Kacamata adalah alat bantu untuk melihat. Seseorang membutuhkan kacamata tentunya dengan berbagai maksud. Hanya saja terkadang manusia tidak dapat menempatkan kacamata yang tepat untuk menilai hidup ini sehingga satu masalah kecil menjadi besar karena semua mempunyai pendapat dengan kacamatanya masing-masing. Banyak orang yang berpikir sempit, egois dan tidak memperhatikan orang lain mungkin mereka ini sedang memakai kacamata kuda. Lihat tingkah laku Nurdin Halid di demo turun malah menyuruhmenpora turun karena beliau merasa benarsendiri. Makanya kita harus sarankan agar beliau segera melepaskan kacamata kudanya. Ada kacamata infra red yang berfungsi dapat melihat musuh di tengah malam, dengan menggunakan kacamata ini membuat phobia karena merasa banyak musuh-musuh yang mengelilinginya. Pemakaian kacamata ini pernah dipakai di jaman Orde Baru, demi alasan keamanan dan kestabilan ekonomi siapa saja yang sedikit bersuara keras akan segera diberantas. Kacamata infra red sudah mulai dipakai juga oleh badan intelijen yang bila RUU ini disahkan dapat memantau seseorang atau organisasi di jejaring sosialnya. Keberhasilam pemerintahan sekarang hanya pada bentuk angka-angka saja seperti telah menurunnya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dari tahun tahun sedangkan pada kenyataannya masih banyak rakyat yang dibawah garis kemiskinan. Rakyat hanya diimingi janji-janji sedangkan realnya rakyat tetaplah tertindas. Mungkin pemerintah seperti ini memakai kacamata tembus pandang, bisa memandangi lekuk tubuh seseorang dan hanya cuma itu. Khayalan dibuat tinggi tapi kenyataannya tidak ada.
Ilustrasi Mbah Google
catatan seorang arsitek yang gelisah
singgasana ketum pssi yang menggiurkan sehari berteman dengan setan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H