Lihat ke Halaman Asli

Tantangan Hidupku

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Saya jalani sekarang adalah sesuatu yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. semula yang saya bayangkan hidupku kan penuh dengan kesenangan , kesempurnaan dan kecukupan.Tetapi semua itu bertolak belakang dengan apa yang Saya rasakan sekarang sebelum saya mengenal Tuhan.

Awalnya saya bergaul layaknya remaja yang normal bahkan agak sedikit aneh, maklumlah Saya waktu SD sangat pendiam dan pemalu . Hobby Saya adalah menggambar dan biasanya saat jam istirahat Saya kebanyakan di kelas walaupun Saya punya uang jajan yang cukup banyak, tapi kalau Saya memang lapar Saya sering ngajak teman atau traktir teman untuk temanin Saya makan di kantin. Sifat Saya yang pendiam ini menjadi satu keberuntungan bagi salah satu anak cowok yang badannya cukup besar,Saya sering di peras oleh anak cowok tersebut, yah mungkin karena dia menggangap Saya ngga bakalan ngelapor ke guru atau orang tua. Saya tergolong siswa yang sangat takut sama guru, kalau ngelihat ibu/Bpak guru dari jarak 2M Saya udah kabur terbirit birit.Saya bahkan lebih suka bergaul dengan anak-anak yang bisa di bilang miskin ,itupun karena Saya kasihan melihat mereka walaupun kadang mereka menyebalkan tapi kalau ada perpecahan Geng di sekolah antara teman sekelas, Saya lebih memilih mereka.

Dan Saya memiliki satu teman yang sangat dekat dengan Saya semenjak Saya kelas 1 namanya Lia, kita sering bermain bersama di rumahku, maklumlah aku dilarang bermain ke tempat yang jauh. Jadi lingkungan untuk bermain hanya di rumahku atau dirumah Lia. Anak-anak yang ada disamping rumahku kebanyakan anak cowok, jadi kalau Lia ngga ada Saya sering bermain dengan mereka. Tentunya Saya harus menyesuaikan dengan cara bermain mereka yang terkesan kasar. Inilah yang membentuk pribadi Saya yang agak tomboy.

Pertemanan Saya dan Lia berlanjut ke bangku SMP, Saya makin dekat dengan dia karena dia lebih memahami Saya dibandingkan semua orang yang kukenal. Awal Saya masuk SMP penampilan Saya agak berubah dikit, kalau saat SD ga mau pake tas dan sepatu cewek tapi saat SMP Saya harus memakaitas dan sepatu cewek karena diwajibkan. Tapi tetap saja Saya kelihatan culun dengan kaos kaki sampai kelutut, rambut pendek Belah tengah tengah , dan kancing kemeja yang sampai keleher berbeda dengan teman –teman yang lain, kancingnya agak terbuka di dada trus pakai dasi jadi kelihatan gaul.

Saat SMP kelas 1 kebiasaanku duduk diam di kelas ngga berubah –berubah, kalau teman lainnya pada asik godain kakak kelas , aku biasanya hanya melihat dari kejauhan dan merasa aneh dengan tingkah mereka. Saya ngga mau banget kalau saat jam istirahat jalan-jalan di depan kelas 2 dan 3 sambil tebar-tebar pesona ke kakak kelas bagiku itu hal yang memalukan, tapi aku tidak sendirian di kelas karena ada Lia yang selalu setia menemani. Jadi aku ingin selalu ada buat dia , waktu mau berangkat kesekolah aku selalu jemput dia di rumahnya kadang naik angkot kalau pas dapat, kalau jalanan lagi sepibiasanya jalan kaki. Jalan kaki ke sekolah dengan Lia kadang membuat aku sebel, karena Lia jalannya lambat banget kayak kura-kura, jadi pas sampe di sekolah biasanya kita berdua berada di barisan pertama alias barisan orang-orang yang terlambat. Kadang Saya sering mengejek Lia dengan memanggilnya kura-kura, karena jalannya lambat banget mungkin saking feminimnya kali, sedangkan Saya jalannya super cepat kayak dikejar anjing gila maklumlah agak-agak tomboi.

Kelas 2 SMPSaya masuk kelas A lagi, Saya sangat senang karena kelas A adalah kelas unggulan. Dan pastinya kalau bendahara kelas siapa lagi kalau bukan Saya, Saya kadang cape jadi bendahara. Kebanyakan uang Saya yang keluar dibandingkan uang kelas.Pintu yang menghubungkan kelas A dan B ada lobang yang cukup gede dimasuki satu orang. Kelas B terkenal dengan kenakalan dan keributannya berbeda dengan kelas A yang selalu mematuhi peraturan, siswa cewek yang paling nakal di kelas B namanya Yeyen . Yeyen menurutku memiliki kepribadia yang unik, bagaimana tidaksaat gaya rambut cepak Joy Tobing lagi ngetrend. Yeyen berani ngikutin gaya rambut artis tersebut yang mirip cowok sampai di hukum Wali kelasnya, bahkan yeyen disuruh pakai celana cowok kalau mau kesekolah besok. Saya pikir si yeyen ngga bakalan pakai, eh ternyata dengan santai dan gaya coolnya dia kesekolah dengan memakai celana cowok. Wah ! Saya sangat heran dan kagum melihat dia yang kelihatanya hidupnya sangat bebas dan ngga ada seorangpun yang dia takutkan.

Saat jam istirahat berlansung si yeyen sering mondar mandir ke kelas A dan B, tapi bukannya lewat pintu depan tapi dia lewat pintu yang bolong. Saya semakin heran dan ingin sekali berteman dengannya, Saya sangat senang ketika dia mulai menyapa Saya walau dengan sapaan yang agak aneh( nama hewan atau makian) tapi itulah dia. Sampai kelas 3 SMP kelas kami saling bersebelahan, tapi kali ini pintunya ngga bolong jadi si yeyen ngga bebas keluar masuk untuk buat ulah di kelas kami. Tapi tetap saja yeyen emang ga ada yang bisa lawan deh, suara teriakan dan tertawa yang sangat kuat sering terdengar saat kelas A lagi belajar, yah kami semua udah tau itu suara siapa lagi kalau bukan si yeyen. Walau dihukum beribu kalipun yeyen tetap yeyen , dia ngga bakalan kapok. Aku heran nih orang hatinya terbuat dari apa sih?...

Beberapah waktu kemudian kita sudah memasuki ujian Nasional dan Lia memutuskan kalau lulus nanti Dia akan melanjutkan studynya di kota Bitung, jelas Saya sangat terpukul dan sedih tapi Saya tetap berharap itu semua hanya sekedar rencana saja dan ngga bakalan terjadi. Saya terus berharap sampai kita lulus dari SMP, tapi tertanya Lia tetap memutuskan pergi ke kota tersebut. Saya semakin sedihdan Saya memutuskan ngga mau ketemu lagi dengan Lia sampai tiba keberangkatannya.Lia tiba-tiba datang kerumahku , dia minta ijin untuk pergi dan dengan pura-pura tersenyum sambil tidur Saya mengijinkannya pergi walau hati Saya jelas sangat sedih. Lia pergi dan Saya masih berbaring seperti bengong, sampai sudah hampir 30 menit terlewati Saya masih kayak orang bengong. Tapi tiba- tiba Saya bangun dan dalam keadaan agak berantakan Saya lari ke pelabuhan, jantung Saya berdetak kencang entah apa yang Saya rasakan. Saya mencoba mencari Lia tapi kayaknya dia sudah tidak ada, Saya hanya dapat menahan air mata kekecewaan karena tidak dapat mengantarnya pergi. Tapi tiba-tiba terdengar suara teriakan dari kejauhan ternyata itu Lia , dia sudah berada di atas kapal. Dengan meneteskan air mata Saya melambai ke arah Lia, dan menunggu kapal itu berlabuh dan kemudian dengan wajah yang tidak lagi sedih Saya pulang kerumah dan menyadari kalau Saya mungkin tadi merupakan orang yang paling berantakan diatara semua orang yang ada di pelabuhan .

Waktuku tanpa Lia ternyata sangat hampa, walau kita sering mengobrol di telepon tapi itu tidak dapat mengobati rasa rindu kepada sahabat terbaik Saya. Hari-haripun berlalu tanpa Lia disampingku, tapi Saya mulai sedikit tersenyum dengan kehadiran beberapah teman baru di SMA. Salah satunya Yeyen , dia mulai dekat denganku bahkan dia mengenalkan teman se gengnya padaku dan Saya menyambutnya dengan senang hati. Pergaulan Saya dengan teman-teman yeyen semakin menjadi jadi, Saya diajarkan minum –minuman keras sampai merokok tanpa sepengetahuan orang tuaku. Tidak sampai disitu karena uang jajan Saya lebih banyak dibandingkan mereka, Saya diangkat menjadi bendahara dalam Ganknya yeyen, dan hampir setiap malam minggu kami merayakannya di salah satu rumah teman dengan pesta miras. Sifat Saya semakin liar dari hari kehari, bahkan kami se gank sempat mengiris-ngiris tangan kami sendiri dengan pecahan kaca sampai berdarah darah dan kami menindik lidah kami satu dengan lainnya.

Hari-hariku di SMA semakin lama semakin buruk dengan image yang mulai rusak di mata teman2, tapi penampilan Saya mulai berubah yang tadinya culun kini berganti cewek gaul yang kelihatan kuat dan bebas. Saya mulai belajar berbohong untuk meminta uang kepada ayahku, dengan alasan untuk perlengkapan sekolah padahal sebaliknya uang itu dipakai untuk minum-minum bersama teman. Saya bahkan sering pulang larut malam bahkan kadang tidur di rumah teman. Mungkin orang tua Saya sudah terlalu percaya dan yakin kalau Saya tidak akan berbuat yang macam-macam.

Sampai tiba suatu hari Saya tertangkap oleh warga disekitar rumah temanku yang sering dipakai buat miras, dan teman kami yang satunya di bawah kesekolah dan dihukum. Pada saat itu yeyen memutuskan kami untuk lari ke Manado. Dan kamipun mengikutinya , tapi hati Saya begitu berat bahkan sampai di kapal Saya masih saja menangis. Yeyen disitu terlihat biasa-biasa saja bahkan dia berani menggoda Om-om yang bekerja di kapal tersebut demi mendapatkan uang untuk ongkos kita makan. Di kapal itu Saya di dekati satu cowok dan Saya mulai ketakutan , Saya menelepon Lia dan menceritakan keadaan Saya. Lia menangis dan dia janji akan merawat Saya ketika Saya sampai di Manado, tapi dia ngga mau melihat yeyen dan dia hanyaakan menjemput Saya tapi tidak dengan yeyen dan teman –teman yang lain.

Saat sampai di pelabuhan Lirung, kami turun dari kapal dan duduk-duduk di ruang tunggu pelabuhan. Tiba-tiba seseorang menampar Saya dan ternyata itu ibu Saya, dia menyuruh Saya pulang saat itu juga. Saya takut tapi Saya tetap pergi dengan ibu Saya, saat itu yang Saya lihat yeyen tidak membela Saya dia membiarkan Saya sambil tertawa bercanda dengan teman temannya. Saat sampai di rumah, Saya pikir ibu Saya akan memukuli Saya ternyata dengan penuh kasih Sayang dia membuatkan Saya teh dan menyiapkan makanan untuk Saya makan.Oh Tuhan, apa yang telah Saya perbuat kepada ibu Saya.

Selama di rumah Saya menghabiskan waktu di kamar sambil merokok di dalam kamar. Saya semakin malu dengan diri Saya sendiri Saya bahkan tidak berani keluar kamar dan menemui seseorang. Sampai Saya tidak mau lagi pergi kesekolah, ayah Saya meminta surat pindah tapi pihak sekolah tidak memberikannya. Mereka bahkan menyuruh Saya untuk masuk sekolah bahkan Saya mendapat ranking 2 di kelas yang tadinya ranking 1, tapi karena kenakalan maka ranking Saya diturunkan. Melihat hal tersebut akhirnya dengan menahan malu Saya pergi ke sekolah, badan Saya tampak sangat kurus sekali dibandingkan sebelumnya , kulit Saya agak pucat karena selama sebulan Saya tidak pernah keluar rumah. Selama seminggu Saya menjalani hukuman membersihkan Toilet sekolah yang kotor dan baunya bukan main, Saya bahkan ditertawakan kakak kelas yang waktu itu lagi belajar untuk persiapan ujian nasional. Tapi saat Saya sedang membersihkan Toilet, tiba-tiba ada guru yang terkesan sangat galak menyapa Saya dan memberi dorongan kepada Saya. Saya terkesan dengan kata motivasi yang guru itu berikan.

Sampai beberapah minggu berlalu Saya masih merasa malu dengan apa yang Saya perbuat, tapi Saya yang tadinya rapu berusaha tegar dan menerima semua hasil dari kesalaha yang telah Saya buat. Pada saat jam belajar Pkn berlansung Saya dihina oleh guru Saya, di depan teman-teman Sayaibu tersebut mempermalukan Saya dengan memanggil Saya Cewek pemabuk. Saya merasa sangat malu tapi Saya tetap tersenyum, seakan sesuatu yang ada dalam diri yeyen sudah tertransfer di hati Saya. Saya bahkan berteman dengan salah satu cowok yang pakai narkoba, disitu Saya mulai menggunakan barang tersebut untuk menghilangkan malu Saya. Setiap pagi sebelum kesekolah Saya selalu pakai barang tersebut dan Saya pergi dengan tidak membawa satu buku catatan pun. Hidup Saya semakin hancur.

Di kelas 2 SMA Saya pikir hidup Saya akan membaik ternyata tidak , malahan Saya makin menjadi-jadi. Saya mulai memakai obat-obatan , mulai lagi minum-minuman keras bahkan Saya hampir memakai ganja kalau tidak dilarang oleh teman kakak Saya. Dari saat itu Saya bertumbuh menjadisosok gadis yang egois, sombong ,dan cuek dengan perasaan orang lain. Saya bahkan menjadi playgirl , memiliki banyak pacar dan tidak ada diantara mereka yang Saya ajak serius. Walaupun diantara mereka ada yang tulus dan benar-benar ingin mencintaiku apa adanya, aku sih EGP dengan perasaan mereka yang terpenting adalah mereka bisa menjadi ATM berjalanku atau kendaraan saat aku mau jalan-jalan kemanapun.Dan karena tingkahku seperti ini, yang tadinya juara 2 kini saat di kelas 2 turun menjadi 28.

Hidupku semakin aneh saja saat yeyen balik dari Manado dan bersekolah lagi , sudah tidak perlu diherankan lagi tingkah yeyen ini dia memang cewek liar. Tapi ada yang beda kali ini, diantara teman-temanku yang kembali dari manado ada seorang yang hamil dan akhirnya dia harus berhenti sekolah. Gank kami sudah mulai terpecah dengan perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain sampai akhirnya bubar, tapi yeyen tetap berteman dekat dengan Saya.

Saya berpikir hidup Saya akan selamanya seperti ini, liar, egois, cuek dan di benci beberapah ibu-ibu yang tidak mau anaknya berteman dengan Saya. Sampai Saya bertemu dengan beberpah kumpulan anak muda, yang begitu semangat dan ceria seakan tidak ada satu beban dihidup mereka. Saya mulai bertanya-tanya , kenapa kalian begitu damai seakan tidak ada tantangan hidup yang kalian alami. Lalu mereka berkata, kami semua ada beban tapi kami memiliki Seseorang yang membuat beban kami tidak terasa, yang membuat kami tersenyum walau dalam tangis dan kuat dalam cobaan. Saya semakin penasaran siapa sebenarnya seseorang yang mereka maksud. Mereka mengajak Saya ke gereja , tapi Saya berpikir ngapain Saya ke gereja mereka ? toh gereja Saya lebih bagus ber AC tapi Saya bahkan ngga pernah nyentuh lantainya sedikitpun, dibandingkan dengan gereja mereka yang belum selesai dibangun dan biasa-biasa saja. Saya tertawa dan pergi meninggalkan mereka.

Suatu hari Saya di tempatkan di asrama BINSUS,Saya selama disana tidak bisa keluar kemanapun dan kami diwajibkan harus mempunyai buku yang harus ditandatangani di gereja masing-masing. Saya bingung mau masuk di gereja mana? Lalu Saya diajak teman dan dari situlah Saya mulai mengenal siapa seseorang itu. Ternyata Dialah pemilik nafas kehidupan,Dialah yang merancangkan sesuatu yang baik dalam hidup Saya .Mulai saat itu Saya menjadi aktif dalam lingkungan gereja, Saya bahkan mulai melayani di gereja dengan memainkan drum setiap minggu, senin, dan jumat . Di tempat tersebut Saya tidak dipandang sebelah mata oleh mereka,Saya diperlakukan layaknya orang normal dan Saya sangat betah berada disana.Saya bahkan meninggalkan teman-teman Saya yang dulu, bukan berarti Saya membenci mereka tapi Saya tetap berteman dengan mereka walau tidak sedekat dulu. Diantara teman-teman Saya yang dulu bahkan membenci Saya , saat Saya mulai berada dalam lingkungan yang baru .

Kelas 3 SMA menjadi tahun –tahun yang terasa begitu panjang tapi terasa juga begitu pendek. Saya dan teman-teman mulai mengikuti pengayaan untuk persiapan ujian nasional, ternyata tak terasa Saya sudah hampir melepas masa –masa remaja Saya di SMA. Tapi cobaan tidak berakhir sampai disitu, seorang guru yang dulu sempat memberi motivasi ketika Saya membersihkan toilet datang menghampiri Saya. Sebut Saya guru itu namanya Bapak David, Pak david sudah beristri yang juga berprofesi sebagai guru di sekolah Saya . Istrinya pak David sangat cantik dan memiliki 2 orang anak yang sepasang, seakan hidup pak David sangat sempurna apalagi pak David salah satu sosok yang cukup berpengaruh di sekolah Saya.

Saat masa- masa pengayaan berlansung setiap sore kami siswa kelas 3 harus pergi ke sekolah, walau kadang capek tapi Saya tetap bersemangat. Selama jam pengayaan berlansungtidak ada sesuatu hal yang aneh tapi begitu jam pulang. Tiba-tiba pak David memanggil Saya, Saya kaget karena baru kali ini pak David menegur Saya secarah lansung. Dengan senang hati Saya pergi menghampiri pak david, tanpa banyak basa basi pak david meminta nomor Hp Saya , awalnya Saya tidak curiga karena mungkin pak David hanya sekedar meminta nomor untuk memberi motivasi lewat sms. Tapi ada yang aneh dari tingkah pak David yang Saya rasakan, Pak David seakan memberi perhatian lebih pada Saya dengan menanyakan apakah Saya sudah makan, apakah Saya sudah tidur atau sekedar bertanya lagi ngapain?. Saya semakin bingung saja apalagi pak David sering menelepon Saya dan saat di sekolah sering mengajak Saya ke kantornya, dia bahkan mengancam Saya untuk tidak memberitahukan pada siapapun apa yang dia lakukan . Kalau Saya berani melawannya , dia akan membuat nilai Saya buruk bahkan tidak akan meluluskan Saya dari mata pelajaranya. Saya semakin takut , tapi Saya tidak dapat berbuat banyak. Saya hanya mengikuti setiap kemauan pak David, sampai tiba suatu saat pak david memanggil Saya kerumahnya dengan alasan untuk memberikan piagam penghargaan atas beberapah prestasi yang Saya raih.

Waktu itu sore hari pukul 04.00 Saya kerumah pak David, rumahnya terlihat sepi kayaknya istrinya dan anak-anaknya sedang tidak berada di rumah. Saya berulang kali memberi ucapan selamat sore, tapi kayaknya pak David tidak ada. Saat Saya mau beranjak pergi tiba-tiba pak David memanggil Saya dan mengajak Saya untuk masuk kerumahnya, Saya sangat ketakutan dan tiba-tiba dia lansung mencium bibir Saya. Saya kaget dan ingin menangis saat itu, tapi Saya tidak bisa . Saya lansung mendorongnya dan berkata, pak Saya sedang buru-buru. Boleh Saya meminta berkasnya sekarang ?, tapi pak David berkata maaf belum selesai mungkin hari sabtu saja saat perayaan kemenangan tim sepak bola. Hah, Saya makin kaget dan dia berkata kalau yang terjadi barusan adalah rasa Sayang dia terhadap Saya sebagai anak didiknya. Tapi Saya tahu itu Cuma dalih dia untuk membela diri, dengan perasaan yang hancur Saya pergi meninggalkan rumah pak David sambil memukul –mukul bibir Saya sendiri. Saya benar-benar dilecehkan saat itu dan Saya tidak dapat bertindak apapun.

Semenjak kejadian dirumah pak David daya sudah mulai menjauh ,bahkan kalau ada perlu Saya harus mengajak teman Saya untuk menemani Saya kerumah pak David, sehingga pak David tidak dapat berbuat apa-apa. Sampai Saya lulus dari SMA Saya bahkan tidak menghadiri acara foto bersama guru-guru dan teman-teman, saat selesai acara perpisahan Saya lansung pulang tanpa pamit ke salah satu gurupun. Saya sangat senang akhirnya bisa terlepas dari pak David,namun hati Saya merasa jangkal dan akhirnya Saya menceritakan semua yang Saya alami kepadaibu rohani Saya yang sudah seperti ibu kandungku sendiri. Dan mendengar itu ibu rohani Saya sangat marah, tapi aku memohon agar jangan mengatakan pada siapapun. Tapi ibu rohaniku hanya berkata, ibu ngga akan mengatakan pada siapapun tapi sesuatu hal yang busuk walaupun di sembunyikandimanapun tetap akan tercium juga. Saya hanya terdiam dan berkata jika saatnya tiba , Saya pasti akan mengakuinya.

Pagi-pagi benar Saya dipanggil ke rumah doa kontrakan ibu rohani Saya, dengan semangat Saya pergi kesan . sampai disana Saya sangat kaget karena ibu rohani Saya tidak ada , malahan yang ada di depan Saya adalah istri pak David. Istri pak David tampak begitu kecewa dan ketakutan, dia bertanya semua yang Saya alami dan Saya dengan jujur sejujurnya mengakui apa yang telah bapak David perbuat terhadap Saya. Tidak sampai disitu saja, ibu membawa Saya kerumahnya dan menemui pak David. Terlihat wajah pak David tampak ketakutan namun penuh dengan kemunafikan dan kebencian, Saya sangat takut saat itu tapi Saya berpikir dia sudah tidak dapat lagi menghukum Saya . Apa yang Saya takutkan?, dia melihat Saya seolah –oleh ingin menelan Saya hidup-hidup. Saat itu juga ibu rohaniku di panggil kerumah pak David sampai dirumah ternyata, istri pak david memohon untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun . Karena istrinya takut kalau nama pak David akan rusak .Saya kaget saat itu, kenapa istrinya begitu baik tapi pak David masih saja menyakiti hati istrinya,,, akhirnya kita sepakat dan masalahnya selesai sampai disitu. Walau tidak setimpal dengan apa yang Saya alami, Saya tetap memaafkan pak David .

Pada tanggal 28 agustus 2008 Saya berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah disana, sesampai tantangan demi tantangan datang silih berganti. Mulai dari dompet,ATM,KTP dan uangku yang hilang sampai semua baju kuliahku hilang ngga ada yang tersisa. Bahkan kedekatanku dengan kakak tingkat cowok yang hanya sebagai teman, difitnah beberapah orang sehingga mereka tidak mau dekat-dekat denganku lagi dengan alasan pacar mereka akan memutuskan mereka kalau mereka masih mau dekat denganku. Saat semua itu berbarengan terjadi Saya mulai menyalahkan Tuhan. “ Tuhan, ko’ tidak adil... Saya udah berusaha hidup didalamMU tapi balasanMu seperti ini.Tuhan Saya cape kalau begini terus, Saya tidak bisa lagi”. Karena kata-kata Saya yang meremehkan Tuhan, Saya hampir mati jatuh dari motor dan hampir di gilas mobil, tapi Saya tidak yakin itu semua dari Tuhan sampai Saya hampir ketabrak Bus gede dan disambar petir tapi tidak mati kayak ada satu kekuatan yang melindungi saya. Saat itulah Saya berpikir mungkin Tuhan menyuruh Saya untuk balik dan kembali padaNya lagi.

Saya sadar semua yangsaya miliki ini , semuanya milik Tuhan jadi Tuhan mau ngambil kapan saja itu terserah Tuhan .Sekarang Saya sangat bersyukur dengan hidup Saya, ternyata tinggal di dalam Tuhan kita tidak akan merasa kepahitan dan sakit hati .Saya berharap , tantangan demi tantangan kedepan tidak dapat mematahkan semangat Saya untuk tetap tinggal di dalam Tuhan.

Thank’s Lord by.Ichi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline