6/09/2021
Penulis: Hestie Fagie | Editor: Hestie Fagie
JEMBER -- Seperti yang diberitakan pada berita nasional CNN Indonesia, bahwasanya Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyatakan, memang angka konfirmasi rate pandemi telah menurun beberapa waktu lalu, namun bukan berarti tidak dapat naik lagi. Beliau juga menyatakan untuk tetap menjalankan prokes meskipun masyarakat telah menerima vaksin (lihat https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210905161144-20-689994/wamenkes-tak-menutup-kemungkinan-kasus-covid-19-naik-lagi).
Dari sisi pendidikan, dilansir dari antaranews.com pada 20 Agustus 2021, banyak anak yang putus sekolah dan banyak kendala learning loss karena pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tatap muka sendiri juga dibatasi sebesar 50% secara bergantian, jika dimungkinkan untuk dilakukan pada sekolah yang berada di zona level 1 hingga level 3 (lihat https://www.antaranews.com/berita/2340590/kemendikbudristek-ungkap-kondisi-pendidikan-indonesia-saat-pandemi).
Sama halnya di Jawa Timur, dilansir dari liputan6.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka dilakukan secara bertahap dengan sistem hybrid learning secara terbatas pada daerah PPKM level 1, 2, dan 3 (lihat https://surabaya.liputan6.com/read/4648354/khofifah-ptm-terbatas-di-jatim-bakal-dilakukan-bertahap).
Sistem pembelajaran tatap muka yang masih terbatas pada beberapa daerah saja membuat salah seorang mahasiswa KKN, Hestie Fagie, membuat program kerja untuk membantu pembelajaran daring di salah satu TK di Jember. Pembelajaran yang menggunakan media Whatsapp, menjadi salah satu kendala di TK tersebut.
Selain karena tidak dapat mengontrol para murid secara langsung, pembelajaran dengan hanya menggunakan Whatsapp akan membuat anak-anak mudah bosan. Di lain sisi, kendala dalam penggunaan terlalu banyak aplikasi dan perbedaan preferensi pemahaman IT pada setiap anak dan orang tua juga menjadi pertimbangan program kerja yang diajukan.
Sejauh ini, pelaksanaan program dapat diterima dengan baik oleh sasaran. Sasaran yang merupakan guru-guru TK diberikan pelatihan tentang penggunaan google-meet, kahoot, educandy, dan quizizz. Pelatihan ini dilakukan 3 kali, diselingi dengan diskusi mengenai program kerja untuk mengupload video pembelajaran di Youtube dan pembuatan blog. Pembuatan dan pengisian konten blog masih dalam tahap pengerjaan, dan direncanakan mahasiswa akan diberikan kepada pihak TK untuk dikelola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H