Pademi Covid-19 membuat anak-anak belajar secara daring di rumah, ini membuat Guru sebagai pendamping belajar tidak melihat secara utuh apa saja yang dilakukan anak muridnya di rumah. Selain itu, guru juga kehilangan pengawasan akan barang-barang apa saja yang digunakan si murid di rumah, dan orangtua yang bekerja baik work from home maupun work from office, tidak bisa mengawasi 100% apa yang dilakukan anak-anak pada saat belajar online.
Kejadian hari ini yang dialami anak saya membuat saya terkejut sekaligus marah, ketika salah satu kurikulum aktivitas mata pelajaran menggunakan media air yang cukup banyak.
Anak saya bersekolah di Pilar Bangsa School, Cipondoh, Tangerang, Banten.
Kita tahu bahwa sekolah online menggunakan perangkat laptop, yang selalu terhubung dengan listrik, sangat berbahaya jika aktivitas di depan laptop adalah menggunakan air yang sangat banyak.
Risiko antara lain, anak berisiko kesetrum aliran listrik ketika air tumpah ke atas laptop, lalu risiko kedua anak-anak berisiko terpeleset air, risiko ketiga yang dialami anak saya adalah, laptop tertumpah air.
Nah, yang dialami anak saya, anak yang lebih kecil usia 7 tahun kelas 1 SD, adalah laptop tertumpah air, dan kebetulan aktivitas menggunakan air yang dicampur sabun, gula, dan garam, akibatnya laptop tidak bisa nyala dan rusak, lebih beruntung anak tidak kesetrum atau jatuh terpeleset karena menggunakan air sabun.
Alangkah baiknya mata pelajaran kurikulum dari setiap sekolah diperhatikan untuk menghindari kejadian yang berbahaya, terutama pada saat belajar online di mana guru tidak bisa melihat perangkat yang digunakan anak murid di rumah, dan setiap kurikulum mata pelajaran diperhatikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Salam, Orangtua Murid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H