Lihat ke Halaman Asli

PMM Mitra Dosen UMM Latih Guru Ciptakan Model Pembelajaran

Diperbarui: 7 September 2021   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(26/08/2021) Pandemi ini mengharuskan para pendidik untuk terus mengembangkan kompetensi pedagosisnya. Guru dituntut untuk melalukan inovasi pembelajaran. Hal itu dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai macam problematika pembelajaan. Selain itu, sebagai bentuk upaya menjaga kualitas pendidikan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah pengembangan model pembelajaran.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun tergerak untuk berkontribusi dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan pengembangan model pembelajaran bagi guru. Mereka tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat Mitra Dosen (PMM Mitra Dosen) yang dibimbing oleh Arti Prihatini, M.Pd., Dr. Sugiarti, M.Si., dan Uun Zulfiana, M.Psi. Sementara itu, mahasiswa yang terlibat adalah Tri Agung Bayu Ambarsari dan Ichda Nabilatin Nisa'.

Kegiatan ini dilakukan di SMA Aisyiyah Boarding School Malang (SMA ABSM). Hal itu bukan tanpa alasan sebab sekolah tersebut tergolong baru berdiri. Selain itu, permasalahan pembelajaran pun dialami selama pandemi ini. Oleh karena itu, pelatihan ini dinilai sangat membantu para guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogisnya.

Selama tiga bulan, kegiatan pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk respons dari program merdeka belajar.  Program merdeka belajar ini memberikan keleluasaan bagi guru untuk berinovasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus kreatif dalam menciptakan model pembelajarannya sendiri yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik sekolah.

Pembelajaran selama pandemi ini pun menuntut peserta didik untuk berselancar informasi secara mandiri. Maka, kebutuhan akan keterampilan multiliterasi pun tak bisa dipungkiri. Sebab, keterampilan multiliterasi mengajarkan peserta didik untuk bijak, cerdas, kritis, dan selektif dalam mengolah segala bentuk informasi. Oleh karenanya, inovasi yang ditekankan dalam kegiatan ini adalah terciptanya model pembelajaran berbasis multiliterasi.

Dosen menyampaikan materi dan membimbing guru tentang cara merancang model pembelajaran multiliterasi. Para mahasiswa memiliki tugas untuk mendampingi proses pengembangan model pembelajaran, mengobservasi kegiatan pelatihan, melakukan wawancara, serta membantu dosen dalam menambahkan materi pelatihan.

"Kegiatan ini sebagai bentuk sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat," jelas Arti Prihatini selaku dosen pembimbing.  "Kegiatan ini juga sebagai bentuk kolaborasi untuk sama-sama berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan model pembelajaran berbasis multiliterasi," jelasnya.

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara daring dan luring, mengingat kondisi pandemi yang masih belum terkendali. Meskipun demikian, partisipasi tim PMM Mitra Dosen UMM dan para guru perlu diapresiasi. "Pelaksanaan berjalan dengan lancar dan peserta pelatihan pun antusias walaupun kegiatan tidak sepenuhnya luring," ungkap Tri Agung Bayu Ambarsari.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan baik dari mitra. "Kami sangat senang menerima kehadiran tim PMM Mitra Dosen dari UMM. Karena dengan kegiatan pelatihan ini, para guru dapat mengembangkan ide dan keterampilannya dalam merancang model pembelajarannya sendiri, khususnya yang berbasis multiliterasi," ungkap Atiqoh Zuliyanah, S.Pd selaku waka kurikulum SMA ABSM.

Kegiatan pelatihan ini pun membuahkan hasil berupa model pembelajaran karya guru. Total 15 guru yang berhasil mengikuti kegiatan ini. Model pembelajaran dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMA Aisyiyah Boarding School Malang sebagai bentuk implementasi merdeka belajar. Dengan harapan, peserta didik terfasilitasi dalam proses mencari ilmu seluas-luasnya dengan memanfaatkan media informasi yang ada saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline